Selasa 06 Oct 2020 08:19 WIB

Stimulus AS Segera Disetujui, Harga Dolar AS Naik

Saham-saham AS juga ditutup menguat pada perdagangan didukung harapan stimulus.

Mata uang safe haven dolar AS merosot dan mata uang berisiko menguat pada akhir perdagangan Senin (5/10) di tengah optimisme bahwa anggota parlemen AS akan menyetujui stimulus baru untuk mengatasi dampak ekonomi dari virus corona.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Mata uang safe haven dolar AS merosot dan mata uang berisiko menguat pada akhir perdagangan Senin (5/10) di tengah optimisme bahwa anggota parlemen AS akan menyetujui stimulus baru untuk mengatasi dampak ekonomi dari virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Mata uang safe haven dolar AS merosot dan mata uang berisiko menguat pada akhir perdagangan Senin (5/10) di tengah optimisme bahwa anggota parlemen AS akan menyetujui stimulus baru untuk mengatasi dampak ekonomi dari virus corona. Sementara itu, investor menunggu pembaruan tentang keparahan gejala Covid-19 Presiden Donald Trump.

Saham-saham menguat pada Senin (5/10) karena harapan stimulus dan ketika Trump mengatakan dia akan keluar dari rumah sakit tempat dia menjalani perawatan hari keempat untuk virus tersebut.

Baca Juga

"Saya pikir pasar yakin bahwa cepat atau lambat stimulus fiskal akan terwujud setelah data terus menunjukkan ekonomi AS yang moderat," kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Western Union Business Solutions di Washington.

Optimisme tersebut didukung oleh Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows, yang mengatakan masih ada potensi kesepakatan di antara anggota parlemen di Washington tentang bantuan ekonomi yang lebih banyak, dan bahwa Trump berkomitmen untuk menyelesaikan kesepakatan.

Namun, kegagalan mencapai kesepakatan kemungkinan akan menjadi positif untuk dolar, yang pada Senin turun 0,32 persen terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya.

“Kami kira prospek stimulus sebelum pemilu masih sangat rendah,” kata Erik Nelson, ahli strategi makro di Wells Fargo di New York. 

Euro menguat 0,50 persen menjadi 1,1774 dolar AS, tertinggi sejak 21 September. Dolar Australia terangkat 0,17 persen menjadi 0,7174 dolar AS dan greenback jatuh 0,72 persen menjadi 9,2327 krona.

Diagnosis Covid-19 Trump menambah lapisan ketidakpastian lain pada pemilihan presiden AS 3 November, dan apa artinya bagi greenback.

“Tidak ada konsensus yang jelas tentang bagaimana dolar AS harus diperdagangkan pada tingkat ketidakpastian politik seperti ini di AS,” kata Jane Foley, ahli strategi valas senior di Rabobank.

Trump mengatakan dia akan meninggalkan rumah sakit militer AS tempat dia dirawat karena Covid-19 pada Senin malam waktu setempat. Ia mengatakan merasa sangat baik.

Federal Reserve AS akan merilis risalah dari pertemuan September pada Rabu waktu setempat dan Bank Sentral Eropa akan merilis risalah pertemuan terbaru pada Kamis (8/10).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement