Selasa 06 Oct 2020 12:36 WIB

Top 5 News: Kata Insya Allah, Kebencian Paus, Denny Siregar

Islam dan Rasulullah amat dibenci Paus dan Barat

Allah/Ilustrasi
Allah/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai umat Islam kerap kali kita mengucapkan atau paling tidak mendengar saudara Muslim lain mengucapkan kata "Insha Allah". Kerap kali disepelekan dalam pengucapannya, padahal kata ini memiliki makna agung di baliknya.

Penjelasan tentang kata Insya Allah itu pun masuk dalam jajaran top 5 news Republika.co.id pada Senin (5/10). Berikut lima berita terpopuler di Republika.co.id, Senin kemarin:

1 Kebencian Paus Hingga Ratu kepada Islam dan Muhammad SAW

Karen Armstrong dalam bukunya, Muhammad: A Biography of the Prophet, mengungkap bagaimana sejarah kebencian kaum Kristen Barat terhadap Muhammad SAW yang berurat berakar dalam sejarah.

Dalam legenda-legenda di zaman pertengahan di Barat, Muhammad digambarkan sebagai tukang sihir, penderita penyakit epilepsi (ayan), seorang yang dikuasai roh jahat, dan penipu berdarah dingin. Kehidupan seksnya digambarkan penuh birahi. 

Tokoh-tokoh Kristen Barat ketika itu berusaha menciptakan legenda bahwa Islam adalah pecahan Kristen. Konon, ada seorang ’heretic’ (Kristen yang menyimpang) bernama Sergius yang bertemu Muhammad dan mengajarkan versi Kristen yang menyimpang.

Baca berita selengkapnya di sini.

2. Makna Agung kata 'Insya Allah': Jangan Asal Mengucapkan

Dalam buku Asbabun Nuzul yang disusun oleh KH Q Shaleh dkk (1995) menukil riwayat mengenai asbabun nuzul (sebab turun) surah al-Kahfi ayat 23-24. "Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut); 'Insya Allah'." (QS al-Kahfi [16]:23-24).

Suatu hari, kaum Quraisy mengutus an-Nadlr bin al-Harts dan Uqbah bin Abi Mu'ith menemui seorang pendeta Yahudi di Madinah untuk menanyakan kenabian Muhammad. Lalu, kedua utusan itu menceritakan segala hal yang berkaitan dengan sikap, perkataan, dan perbuatan Muhammad.

Baca berita selengkapnya di sini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement