REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS – Sebagai seorang gadis muda di Pakistan dan putri seorang pejabat tinggi pemerintah, Hashmat Effendi menikmati hak istimewa ketika mengunjungi dokter. Dia menerima perawatan kelas satu dan sering terlihat mendahului orang lain, bahkan jika mereka seharusnya dilayani terlebih dahulu.
Hal itu berbeda dengan anak-anak lain terutama para pengungsi perang. Mereka harus berjuang untuk mendapatkan perawatan medis dan sering diabaikan demi orang lain. Effendi yang tinggal di Houston, Texas tahu ini tidak benar.
“Saya melihat bagaimana orang-orang berjuang untuk mendapatkan perawatan dan itu mengganggu saya. Saat itulah saya menyadari bahwa kontak sangat penting,” kata Effendi, dilansir dari About Islam pada Selasa (6/10).
Effendi pun mengambil tindakan sendiri. Dia mengantar anak-anak pengungsi yang tinggal di rumahnya ke dokter dengan menggunakan nama ayahnya untuk memastikan mereka bisa mendapatkan perawatan.