Selasa 06 Oct 2020 13:13 WIB

Kominfo Tekankan 4 Kompetensi Industri Digital

Akselerasi transformasi digital membutuhkan SDM yang unggul.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Keuangan Digital
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi Keuangan Digital

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika menekankan empat kompetensi yang dibutuhkan untuk mempercepat transformasi digital Indonesia. Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti menyatakan akselerasi transformasi digital membutuhkan sumber daya manusia yang unggul.

Dalam industri digital ini, kata Niken tidak hanya membutuhkan kemampuan hard skills saja tetapi juga butuh dilengkapi dengan soft-skill, atau sering disebut sebagai 21st Century Skills.

Baca Juga

"Saya pun menyebutnya sebagai 4C, yaitu Critical Thinking, Creativity, Collaboration, serta Communication. Kombinasi dari kecakapan-kecakapan inilah yang paling dibutuhkan untuk akselerasi transformasi digital menuju digital society di Indonesia," ujar Niken dalam siaran pers saat membuka Gelar Wicara Virtual Ngorbit, Ngobrol Digital Bareng Digital Talent Scholarship 2020, Selasa (6/10).

Saat ini Kementerian Kominfo terus mengembangkan tiga pendekatan untuk pengembangan sumberdaya manusia digital di Indonesia. Di level menengah, melalui Program Digital Talent Scholarship, Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo mengadakan pelatihan gratis untuk membekali anak muda  dengan keahlian yang dibutuhkan industri.

“Seperti Big Data Analytics, Cybersecurity, Cloud Computing, Web Developer, Cyber Operations, Data Analyst, Digital Marketing, Graphic Designer, IT Perbankan, IT Project Management, dan Smart City,” katanya.

Niken menyatakan, ada pula pendekatan dasar melalui literasi digital dalam program Gerakan Nasional Literasi Digital yang biasa dikenal sebagai Siberkreasi. Selain itu Digital Leadership Academy yang membutuhkan para stakeholders dengan keahlian yang lebih tinggi seperti pada level Chief-Level Practitioner, Degree Holder, dan Expert Level. Ini adalah untuk advance digital skill yang juga bekerja sama dengan berbagai perusahaan global.

“Nah DTS ini pada level intermediate atau level  untuk upskilling atau peningkatan kecakapan yang telah dimiliki maupun reskilling atau pelatihan kecakapan baru untuk sumber daya manusia bidang digital,” ungkapnya.

Ia mengatakan dalam program digital talent Scholarship 2020 Pemerintah memberikan beasiswa pelatihan intensif bagi lebih dari 50.000 orang. Ini bagian program pembangunan prioritas nasional, yang ditujukan untuk masyarakat umum. Utamanya angkatan kerja muda hingga aparatur sipil negara di bidang teknologi informasi dan komunikasi sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing bangsa di era Industri 4.0.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement