REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Wali Kota Los Angeles Eric Garcetti mengatakan, kotanya bangga menjadi rumah bagi diaspora Armenia terbesar. Dia juga mendukung rakyat Armenia serta mengajak Amerika Serikat melakukan diplomasi dengan negara yang tengah berkonflik dengan Azerbaijan.
"Los Angeles bangga menjadi rumah bagi Diaspora Armenia terbesar. Kami mendukung rakyat Armenia," ujarnya dikutip laman Armen Press, Selasa (6/10).
Selain itu, Wali Kota Garcetti juga meminta para pemimpin di Washington mendukung Armenia. Dia juga menegaskan dan memberi peringatan kepada Turki untuk melepaskan diri dari urusan konflik Azerbaijan dan Armenia.
"Saya mendorong para pemimpin kita di Washington untuk melakukan diplomasi yang berkelanjutan dan ketat yang diperlukan untuk membawa perdamaian ke Artsakh. Turki harus melepaskan diri," katanya.
Orang Armenia-Amerika mengadakan protes massal di Los Angeles terhadap agresi militer Azerbaijan yang sedang berlangsung di Artsakh. Sementara Azerbaijan mengklaim Armenia lah yang memulai konflik lebih dulu.
Seperti diketahui, kedua negara Armenia dan Azerbaijan telah berkonflik sekian lama. Konflik pecah pada 27 September lalu. Pertempuran itu dimulai, ketika pasukan Armenia disebut menargetkan pemukiman sipil Azerbaijan dan posisi militer di wilayah tersebut, yang mengakibatkan korban jiwa.
Hubungan antara dua republik bekas Soviet itu memang telah tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Karabakh Atas, atau Nagorno-Karabakh, wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional. Sementara orang-orang asli Armenia yang masih tinggal di Nagorno Karabakh tidak terima akan hal itu.
Berbagai resolusi PBB, serta banyak organisasi internasional, menuntut penarikan pasukan di Nagorno-Karabakh. OSCE Minsk Group yang diketuai bersama oleh Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat (AS) dibentuk pada 1992 untuk menemukan solusi damai untuk konflik tersebut, tetapi tidak berhasil. Gencatan senjata, bagaimanapun, disepakati pada 1994.
Banyak kekuatan dunia, termasuk Rusia, Prancis, dan AS, telah mendesak gencatan senjata segera. Turki, sementara itu, mendukung hak Baku untuk membela diri.