Selasa 06 Oct 2020 14:13 WIB

Imam Besar Al-Azhar Sambut Baik Surat Amanat Paus

Paus mengungkapkan realitas global masyarakat dan sistem yang cacat.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Imam Besar Al-Azhar Sambut Baik Surat Amanat Paus. Imam besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed el Thayeb
Foto: Onislam.net
Imam Besar Al-Azhar Sambut Baik Surat Amanat Paus. Imam besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed el Thayeb

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Imam Besar Al-Azhar Sheikh Ahmed El-Tayeb menyambut baik surat amanat Paus Fransiskus. Ia mengatakan surat ensiklik sosial dari Paus Fransiskus berjudul "Fratelli Tutti" (Saudara dan Saudari Semua) mengungkapkan realitas global masyarakat dan sistem yang cacat, Ahad (4/10).

Paus Fransiskus menandatangani ensiklik baru pada Sabtu (3/10), pada Pesta Santo Fransiskus di kota Assisi di Italia, rumah santo abad pertengahan. Ensiklik tersebut sebagai perpanjangan dari "Dokumen Persaudaraan Manusia" yang ditandatangani oleh dirinya sendiri dan Sheikh El-Tayeb di ibu kota Uni Emirat Arab (UEA), Abu Dhabi, pada awal Februari 2019.

Baca Juga

"Pesan saudara saya Paus Fransiskus, kita semua adalah saudara dan saudari - datang sebagai perpanjangan dari 'Dokumen Persaudaraan Manusia'. Pesan tersebut ditujukan kepada mereka yang memiliki niat baik dan hati nurani yang hidup, dan ditujukan untuk memulihkan kesadaran manusia," kata Sheikh El-Tayeb melalui akun Twitternya, dilansir di Arab News, Selasa (6/10).

Dalam surat ensikliknya, Paus menyerukan untuk kembali dalam mempromosikan kebaikan untuk diri sendiri dan untuk kepentingan seluruh umat manusia. "Kita harus memiliki keberanian untuk memberikan suara kepada mereka yang didiskriminasi. Dunia telah ada untuk semua orang karena kita semua adalah manusia. Kita lahir di bumi ini dengan martabat yang sama," kata Paus dalam surat amanatnya.

Paus mengatakan, kesetaraan tidak dicapai hanya dengan mengatakan semua manusia adalah sama, tetapi lebih merupakan hasil dari perkembangan kesadaran dan pendidikan. "Berapa banyak yang dibutuhkan keluarga manusia untuk belajar hidup bersama dalam kerukunan dan damai tanpa perlu kita semua menjadi sama. Konflik lama yang diyakini telah terkubur sejak lama kembali meletus, sementara ekstremisme, kebencian nasionalisme dan penyerangan meningkat. Persaudaraan didasarkan pada praktik persahabatan sosial oleh orang-orang dan bangsa (yang) menyerukan sebuah jenis politik yang lebih baik, yang benar-benar melayani kebaikan bersama," ujar Paus.

Santo Fransiskus adalah seorang biarawan Kristen abad pertengahan yang dikenal karena janjinya untuk menghadapi kemiskinan, kecintaannya pada alam, dan penolakan terhadap kekerasan. Paus berusia 83 tahun, yang juga dinamai sesuai nama santo tersebut, adalah pemimpin Gereja Katolik Roma yang memiliki 1,3 miliar pengikut di seluruh dunia. Paus telah menyarankan agar pandemi penyakit virus corona harus menginspirasi pemikiran ulang tentang prioritas global.

Paus Fransiskus juga menyatakan penyesalannya pernyataan yang berlebihan, ekstremisme, dan polarisasi di banyak negara telah menjadi alat politik hari ini. Dia lantas menyalahkan media sosial karena berkontribusi pada penurunan standar dari debat publik. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement