REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan meninggalkan rumah sakit di mana ia menjalani perawatan Covid-19, Senin (5/10) waktu setempat. Dia pun dengan helikopter kembali ke Gedung Putih menyapa para pendukungnya mengenakan masker putih, dan sempat terlihat melepas masker.
Seperti diketahui, negara yang dipimpin Trump kini menjadi negara dengan angka tertinggi kasus dan kematian akibat Covid-19. Trump dan istrinya pun sempat menjalani perawatan karena terinfeksi virus yang bermuara dari Wuhan, Cina itu.
Kembali ke Gedung Putih dalam citra yang penuh dengan nuansa otoriter, Trump menaiki tangga di South Portico, yang dihiasi dengan bendera Amerika. Trump melepas masker-nya, merapikan jasnya, mengangkat dagunya, dan memberi hormat kepada helikopter yang berangkat dalam foto yang beredar. Itu adalah salah satu momen paling aneh dalam sejarah kepresidenan modern.
Kemudian, dengan wajah yang masih tidak mengenakan masker, Trump, dalam adegan-adegan yang mungkin tidak pada tempatnya berjalan ke kediaman presiden, mencemari udara di dalamnya.
Dia kemudian muncul kembali dengan kru film untuk membuat video kampanye. Trump memberikan saran yang sangat menyesatkan dan berpotensi merusak kepada orang-orang Amerika tentang bagaimana menangani pandemi yang memburuk.
Seperti dilaporkan CNN, tindakan kembalinya Trump ke Gedung Putih, menunjukkan bahwa Trump seolah menyangkal virus daripada sebelumnya. Ia mencemari protokol ilmiah yang dapat memperlambat pandemi.
"Kami akan kembali. Kami akan kembali bekerja. Kami akan berada di depan. Sebagai pemimpin Anda, saya harus melakukan itu. Saya tahu ada bahayanya tetapi saya harus melakukannya," kata Trump dalam video kampanye yang dibuat oleh tim kampanyenya dalam waktu satu jam setelah dia kembali ke Gedung Putih, dikutip CNN, Selasa.
Presiden menyebut dirinya sebagai pejuang yang melawan virus dan menang. "Saya berdiri di depan. Saya memimpin. Tidak ada seorang pemimpin pun yang tidak akan melakukan apa yang saya lakukan. Saya tahu ada risiko, ada bahaya," kata Trump.
"Sekarang saya sudah baikan dan mungkin kebal? Saya tidak tahu. Tapi jangan biarkan hal itu mendominasi hidup Anda. Keluarlah, hati-hati," kata Presiden menambahkan.
Perilakunya pun membuat khawatir para ahli kesehatan masyarakat. Dr. Jonathan Reiner, seorang profesor di Sekolah Kedokteran Universitas George Washington mengatakan, Presiden AS berpotensi secara aktif menyebarkan virus ke jutaan partikel, dan akan masuk ke gedung itu. "Dengan sejumlah besar staf, tanpa memakai masker," ujarnya.
Menurut, Reiner, sangat sulit untuk memahami bagaimana tidak ada yang menyuruhnya untuk tidak melakukan itu. "Tampaknya tidak ada orang yang bertanggung jawab atas perawatannya selain Presiden Amerika Serikat, selain pasien," kata Reiner.
Trump melontarkan kampanye itu meskipun dokter sebelumnya mengatakan dia masih belum sepenuhnya pulih dalam perjuangannya melawan virus. Trump yang masih ada risiko menularkan virus mengabaikan nasihat. Dia tetap masuk dan malah menaiki Marine One dari Pusat Medis Militer Nasional Militer Walter Reed kembali ke 1600 Pennsylvania Avenue.
Pertanyaan mendalam tetap soal keadaan kesehatan Presiden setelah dia dinyatakan positif mengidap penyakit itu pada pekan lalu. Kadar oksigen di dalam tubuh Trump sempat dikabarkan turun. Namun kemudian disebut membaik.
Sementara itu, virus terus merambah Gedung Putih, yang telah menjadi klaster di tengah pelanggaran jarak sosial yang mencolok. Juru bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany mengatakan bahwa dia positif Covid-19. Dua dari stafnya juga dinyatakan positif mengidap virus Corona.