Selasa 06 Oct 2020 16:04 WIB

Ini Cara Dinkes Tasikmalaya Tangani Covid-19 di Pesantren

Pasien tanpa gejala akan diisolasi di pesantren lantaran kurangnya tempat isolasi

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat saat diwawancara di kantornya, Jumat (5/6).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat saat diwawancara di kantornya, Jumat (5/6).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sekira 100 orang dari salah satu lingkungan pesantren di Kota Tasikmalaya dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Pada Selasa (6/10), Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya juga mencatat satu kasus baru dari pesantren lain di Kecamatan Kawalu.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, pihaknya telah mengambil langkah untuk penanganan klaster pesantren tersebut. Para pasien positif yang memiliki gejala sedang hingga berat dibawa untuk diisolasi di rumah sakit, pasien dengan gejala ringan diisolasi di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Universitas Siliwangi (Unsil), dan pasien tanpa gejala akan diisolasi di lingkungan pesantren lantaran kurangnya tempat isolasi.

"Ini juga akan berlaku ke pesantren lain jika ditemukan kasus positif karena kita keterbatasan fasilitas, ruang isolasi terbatas. Mudah-mudahan tidak ada tambahan lagi," kata dia, Selasa (6/10).

Namun, ia memastikan, hanya pasien tanpa gejala yang akan diisolasi di lingkungan pesantren. Pasien yang diisolasi di pesantren juga harus dipastikan kondisinya baik, tak ada keluhan, dan tak punya riwayat penyakit bawaan.

Dinas Kesehatan juga akan mengatur ruang isolasi agar pasien tak berinteraksi dengan warga pesantren lainnya. Tenaga kesehatan juga telah disiagakan untuk secara rutin mengujungi dan memantau perkembangan pasien ke pesantren itu.

Uus menambahkan, saat ini pihaknya masih terus melakukan penelusuran di lingkungan pesantren. Santri yang telah dipastikan sehat dan negatif Covid-19 di pesentren yang menjadi klaster, akan dipulangkan ke rumahnya masing-masing.

"Yang sehat kita pulangkan karena penambahan terus terjadi. Jadi yang sehat kita izinkan pulang setelah melalui proses pemeriksaan," kata dia.

Ihwal kebijakan mengenai kegiatan belajar mengajar di lingkungan pesantren, Uus mengatakan, seluruh kegiatan di pesantren yang menjadi klaster atau terdapat kasus positif Covid-19 dihentikan sementara. Sedangkan pesantren lainnya yang belum ditemukan adanya kasus diminta lebih ketat dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Untuk memulangkan seluruh santri di Kota Tasikmalaya, perlu pembahasan dengan Gugus Tugas. Kita juga akan sampaikan kondisi terkini dari pesantren, yang mengambil keputusan Gugus Tugas," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement