Selasa 06 Oct 2020 16:54 WIB

Puskesmas Purbalingga Wajib Tes Swab 8 Orang per Hari

Setiap Puskesmas di Purbalingga ditargetkan bisa melakukan tes swab 8 orang per hari

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Esthi Maharani
Petugas kesehatan melakukan pengambilan sampel tes usap/ SWAB
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Petugas kesehatan melakukan pengambilan sampel tes usap/ SWAB

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Setiap Puskesmas di Kabupaten Purbalingga ditargetkan bisa melakukan tes swab kepada delapan orang per hari. Kewajiban ini, berlaku mulai Selasa (6/10), menyusul instruksi yang disampaikan Pjs Bupati Purbalingga Sarwa Pramana pada Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, drg Hanung Wikantono.

''Saya sudah kirimkan pesan WA ke grup kepala puskesmas mengenai target ini. Nanti kita tindaklanjuti dengan surat resmi,'' jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga drg Hanung Wikantono.

Dia menyebutkan, target kepada setiap puskesmas untuk melakukan tes PCR ini, dimaksudkan untuk memenuhi target tes PCR yang ditetapkan World Health Organization (WHO). Target PCR yang ditetapkan WHO, adalah sebanyak 1 tes PCR per 1000 penduduk di satu wilayah.

Mengacu ketentuan WHO tersebut, Pemkab Purbalingga mestinya melakukan tes PCR terhadap sedikitnya 1.000 orang warga. Hal ini mengingat jumlah penduduk Purbalingga yang diperkirakan sebanyak 1 juta jiwa.

''Dari target tersebut, hingga September 2020 lalu, kami baru melakukan tes PCR pada 917 orang. Karena itu, kami meminta agar setiap puskesmas bisa melakukan tes PCR terhadap 8 orang per hari selama 7 hari,'' jelasnya.

Menurutnya, sasaran tes swab tidak dibatasi pada kalangan tertentu. Bisa dari tenaga kesehatan, lingkungan pasien positif, karyawan pabrik, ataupun hasil tracing terhadap 30 orang yang pernah berinteraksi dengan pasien positif.

Berdasarkan data per Selasa (6/10), jumlah total pasien positif Covid 19 di Purbalingga hingga saat inu tercatat sebanyak 185 orang. Dari jumlah itu, 142 orang sudah sembuh dan 41 pasien masih dirawat di rumah sakit.

Berdasarkan data terakhir tersebut, Hanung menyebutkan, status wabah Covid-19 di Kabupaten Purbalingga saat ini berada pada zona oranye. ''Sekarang ini hampir setiap hari ada kasus baru, walaupun ada juga yang sembuh. Bahkan kasus baru yang terjadi tidak hanya pada perorangan, tapi juga berupa klaster-klaster, seperti klaster perkantoran, tenaga kesehatan dan sebagainya,'' jelasnya.

Bahkan dia menyebutkan, di Puskesmas Pengadegan juga ada bidan yang terkonfirmasi positif. ''Menyusul temuan ini, mulai hari ini Puskesmas Pengadegan tutup sementara selama 3 hari,'' jelasnya.

Pjs Bupati Purbalingga Sarwa Pramana, membenarkan langkah Dinas Kesehatan Purbalingga untuk mengejar target test PCR dari WHO. ''Untuk mengatasi wabah ini, selain harus dilakukan dengan mendisiplinkan warga dalam menerapkan protokol kesehatan, juga harus diimbangi dengan tindakan 3T, yakni Testing (pemeriksaan), Tracing (pelacakan), dan Treatment (pengobatan),'' jelasnya.

Melalui berbagai upaya yang dilakukan, dia berhadap saat Bupati Purbalingga definitif mulai kembali bekerja pada 6 Desember, kasus Covid-19 sudah mulai di Purbalingga sudah bisa landai.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement