Selasa 06 Oct 2020 17:46 WIB

Najwa Shihab Bukan yang Pertama Wawancara Kursi Kosong

Salah satu host di Inggris pernah melakukan sesi wawancara dengan kursi kosong.

Red: Teguh Firmansyah
Wawancara Karl Burley.
Foto: Youtube/Tangkapan Layar
Wawancara Karl Burley.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Najwa Shihab dilaporkan ke polisi lantaran wawancara dengan kursi kosong yang dianggap sebagai Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranton. Wawancara kursi kosong itu dianggap sebagai sentilan buat Terawan selama ini dinilai jarang muncul di tengah publik saat badai Covid-19.

Namun mata Najwa bukan host pertama yang mewawancarai kursi kosong. Kay Burley, salah satu host televisi di Inggris juga pernah melakukannya pada November 2019 silam.

Baca Juga

Saat itu, Burley alih-alih membatakan sesi wawancara, ia tetap melanjutkan acara yang seharusnya diisi oleh pemimpin konservatif James Cleverly. Cleverly batal hadir dalam acara tersebut.

Bedanya dengan Najwa, Burley memang hanya mengungkapkan sejumlah rencana pertanyaan. Burley menyatakan, ia berencana untuk mengajukan pertanyaan ke Cleverly soal isu di halaman depan Telegraph. Isu dimaksud yakni PM Boris Johnson yang membandingkan pemimpin Buru dengan Joseph Stalin. Termasuk juga soal komentar Jacob Rees-Mogg tentang korban Greenfeel serta ihwal permintaan agar Menteri Luar Negeri Wales untuk mundur.

Sumber dekat dari Cleverly mengatakan bahwa tokoh konservatif itu belum di-booking untuk tampil di Sky News. Ia justru sedang wawancara di TalkRadio pada saat bersamaan dengan agenda interview tersebut.

Sumber di Independent seperti dilansir Heraldscotland, mengatakan, tidak benar jika Cleverly menghindari wawancara. Ia bahkan telah melakukan banyak interview sejak pagi.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَوْ اَنَّ قُرْاٰنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ اَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الْاَرْضُ اَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتٰىۗ بَلْ لِّلّٰهِ الْاَمْرُ جَمِيْعًاۗ اَفَلَمْ يَا۟يْـَٔسِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْ لَّوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ لَهَدَى النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَلَا يَزَالُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا تُصِيْبُهُمْ بِمَا صَنَعُوْا قَارِعَةٌ اَوْ تَحُلُّ قَرِيْبًا مِّنْ دَارِهِمْ حَتّٰى يَأْتِيَ وَعْدُ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيْعَادَ ࣖ
Dan sekiranya ada suatu bacaan (Kitab Suci) yang dengan itu gunung-gunung dapat digoncangkan, atau bumi jadi terbelah, atau orang yang sudah mati dapat berbicara, (itulah Al-Qur'an). Sebenarnya segala urusan itu milik Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman mengetahui bahwa sekiranya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Dan orang-orang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sampai datang janji Allah (penaklukkan Mekah). Sungguh, Allah tidak menyalahi janji.

(QS. Ar-Ra'd ayat 31)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement