REPUBLIKA.CO.ID, Pepohonan menyerap karbon dari atmosfer, menjadi rumah bagi satwa dan meningkatkan kesejahteraan mental. Tapi tahukah Anda bahwa pepohonan juga dapat berkomunikasi dan mengirimkan sinyal tanda bahaya saat diserang?
Berikut ini fakta-fakta mengenai pohon, dilansir dari Deutsche Welle:
Lebih dari 60.000 spesies
Ada sekitar 3 triliun pohon di planet ini, menurut studi global yang dipimpin oleh peneliti Universitas Yale, termasuk lebih dari 60.000 spesies pohon yang dikenal. Lebih dari setengahnya endemik, artinya hanya ditemukan di satu negara.
Brasil, Kolombia, dan Indonesia adalah rumah bagi spesies pohon terbanyak. Namun saat ini terdapat 46 persen lebih sedikit pohon dibandingkan awal peradaban manusia.
Bermigrasi' untuk hindari perubahan iklim
Pepohonan jelas tidak dapat berpindah tempat sendiri, tapi pusat populasi mereka dapat bergeser seiring waktu sebagai respons tekanan iklim. Studi yang mengamati 86 spesies pohon antara tahun 1980 - 2015 di AS menemukan bahwa 73 persen pohon bergerak ke barat, di mana curah hujan meningkat.
Sisanya, pepohonan menuju ke kutub untuk menghindari panas. Rata-rata, pepohonan bergerak sekitar 16 kilometer per dekade.
Punya kekuatan untuk penyembuhan
Pohon dapat mengurangi tingkat stres, membantu manusia merasa lebih bahagia dan lebih sehat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menghabiskan waktu di alam, atau bahkan hanya melihat pohon atau bunga lewat jendela, dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kualitas tidur, mengurangi depresi dan kecemasan, bahkan mempercepat pemulihan setelah operasi.
Pohon saling 'berkomunikasi'
Hutan punya sistem komunikasi tersendiri. Ini hampir seperti internet bawah tanah yang memungkinkan mereka bertukar nutrisi dan mengirim peringatan tentang kekeringan atau penyakit.
Pohon berinteraksi melalui jaringan jamur tanah. Penelitian oleh ahli ekologi Suzanne Simard menunjukkan bahwa pohon birch (foto) dan pohon cemara menggunakan sistem ini untuk saling berkirim air, karbon dan nutrisi.
Mengirim sinyal ke udara
Pohon memang tidak bisa lari jika daunnya dimakan oleh herbivora lapar. Yang bisa mereka lakukan adalah melepaskan senyawa organik yang mudah menguap ke udara untuk memperingatkan anggota spesies yang sama di dekatnya atas adanya ancaman.
Studi menunjukkan bahwa pohon-pohon lain merespons dengan meningkatkan produksi racun antiherbivora. Dalam kasus pohon akasia di gambar, daunnya menjadi pahit.
Dapat memanggil bala bantuan
Saat dikepung oleh serangga atau parasit, beberapa spesies seperti pohon apel, tomat, dan ketimun melepaskan senyawa ke udara untuk mengingatkan pemangsa penyerang. Seringnya predator tersebut berupa serangga. Sebuah penelitian di Eropa menunjukkan bahwa pohon yang dipenuhi ulat juga dapat mengeluarkan sinyal kimia untuk menarik burung pemakan ulat.
Pohon Methuselah telah mengalami banyak hal
Pohon adalah organisme hidup tertua di dunia. Satu individu dapat bertahan hidup ratusan, bahkan ribuan tahun. Menurut OldList yang membuat catatan resmi tentang pohon-pohon kuno, individu tertua yang masih hidup adalah pinus bristlecone di Pegunungan Putih California.
Pohon ini dinamai Methuselah, usianya sekitar 4.850 tahun. Lokasi dirahasiakan untuk melindunginya dari vandalisme.
Pemecah rekor lainnya
California adalah rumah bagi pohon sequoia raksasa bernama General Sherman, yang dianggap sebagai pohon hidup dengan volume terbesar. Pohon ini membentang setinggi 83,8 meter dengan diameter 7,7 meter.
Sementara predikat pohon terluas di dunia jatuh ke Arbol del Tule (di foto), sejenis cemara di Meksiko, dengan diameter 11,6 meter dan keliling 42 meter.
sumber: https://www.dw.com/id/fakta-menakjubkan-tentang-pepohonan/g-54465018