REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSS Sleman tetap menjalankan program latihan bersama sebagai bentuk antisipasi jika sewaktu-waktu Liga 1 2020 kembali digulirkan. PSSI merancanakan Liga 1 2020 dilanjutkan pada 1 Oktober, tapi batal karena tak mendapatkan rekomendasi dari pihak kepolisian.
"Belum ada kejelasan kita tetap latihan saja, dan semoga kondisi pemain terjaga apabila tiba-tiba ada kompetisi dijalankan kita sudah siap," ujar asisten manajer PSS Sleman M. Eksan dikutip dari laman resmi klub yang dipantau dari Jakarta, Selasa (6/10).
Eksan mengatakan penundaan liga memang berpengaruh pada persiapan tim. Apalagi tim Elang Jawa itu sudah berlatih bersama sejak satu bulan lalu dan kondisi tim tengah dalam kondisi siap tempur menghadapi kompetisi.
Manajemen PSS pun kemungkinan besar akan mengubah program latihan yang telah disusun sebelumnya, sembari menunggu nasib kompetisi kapan akan kembali digelar.
"Sebetulnya agak mengganggu juga, kita sudah persiapan satu bulan, mematangkan persiapan menghadapi kompetisi akhirnya ditunda lagi. Kemungkinan program latihan yang telah diprogramkan pelatih akan berubah lagi. Kita masih menunggu juga kapan liga bergulir lagi," katanya.
PSS berharap kompetisi tetap dilanjutkan dengan catatan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Di samping itu, federasi bisa berkaca pada liga-liga di benua Eropa perihal penerapan sistem kompetisi.
"Melihat persiapan PSS seperti ini, liga tetap jalan, protokol kesehatan dijalankan dengan ketat. Kita mengacu ke liga-liga Eropa semua berjalan dengan baik walaupun ada yang positif diisolasi yang penting liga berjalan," katanya.
Adapun langkah manajemen PSS untuk menjaga kondisi mental para pemainnya agar tidak turun, mereka menyelingi latihan bersama dengan menggelar acara outbound.
"Dengan adanya penundaan ini, kita pasti membuat program pemain agar tidak jenuh di lapangan terus. Mengadakan acara outbound," katanya.