Selasa 06 Oct 2020 20:56 WIB

Demonstran Bebaskan Mantan Presiden Kirgizstan dari Tahanan

Aksi demonstrasi Kirgizstan dipicu hasil pemilu parlemen

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Warga Kirgizstan yang memprotes hasil pemilihan parlemen menjebol kantor pemerintah. Ilustrasi.
Foto: EPA
Warga Kirgizstan yang memprotes hasil pemilihan parlemen menjebol kantor pemerintah. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BISHKEK -- Gelombang demonstrasi dan kerusuhan membekap Bishkek, Kirgizstan, pada Selasa (6/10). Aksi itu dipicu karena hasil pemilu parlemen yang dimenangkan dua partai besar di negara tersebut.

Para pengunjuk rasa yang mayoritas berpihak pada partai-partai oposisi itu menyerbu dan menggeruduk gedung parlemen serta kantor kepresidenan. Sekitar dua ribu orang menjebol gedung Komite Keamanan Nasional, kemudian membebaskan mantan presiden Almazbek Atambayev.

Baca Juga

Adil Turdukuov, seorang aktivis dan sekutu Atambayev yang berpartisipasi dalam proses pembebasan mengatakan mantan presiden itu dibebaskan "tanpa kekuatan atau penggunaan senjata apa pun". Menurut dia, pejabat keamanan nasional tidak berusaha menghentikan pengunjuk rasa. "Mereka menyerah," ujarnya, dikutip laman Aljazirah.

Rekaman yang diunggah di media sosial menunjukkan Atambayev (64 tahun) menyapa para pendukungnya setelah dia meninggalkan penjara. Atambayev menjalani hukuman 11 tahun karena perannya dalam pembebasan ilegal bos mafia.