REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ratusan mahasiswa Bandung memadati jalanan di depan gedung DPRD Jawa Barat, Selasa (6/10). Mereka melakukan unjuk rasa agar Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja dicabut.
Sejumlah mahasiswa melakukan orasi secara bergantian di hadapan ratusan kawannya. Para mahasiswa ini melontarkan kekesalnnya kepada perwakilan rakyat karena dianggap gagal menjalankan amanatnya sebagai wakil suara rakyat.
Di tengah-tengah orasi, sempat terjadi aksi di mana sejumlah mahasiswa berusaha menerobos gerbang gedung DPRD Jabar yang dikunci rapat dan dijaga puluhan aparat dengan peralatanya yang lengkap.
Sambil berorasi, mereka pun membakar beberapa ban bekas di tengah jalan. Alhasil kepulan asap tebal membumbung tinggi di jalan Dipenogoro.
Hingga pukul 15.00 WIB, mahasiswa dari berbagai sudut jalan masih terus berdatangan. Bahkan, hingga magrib para pendemo masih bertahan. Sehingga, terpaksa dipukul mundur oleh aparat Kepolisian.
Perlawanan sempat terjadi dengan aksi pelemparan batu akibat ketatnya penjagaan. Sekitar pukul 18.30 WIB, aparat Kepolisian pun membubarkan paksa massa dengan menembakkan gas air mata.
Hingga pukul 19.00 WIB, pembubaran paksa masa pengunjukrasa terus dilakukan. Masa pengunjukrasa mundur ke arah jalan Tirtayasa dan Supratman Kota Bandung, menjauhi area Gedung DPRD Jawa Barat dan Gasibu.
Namun, massa aksi masih bertahan, meskipun telah dibubarkan secara paksa. Akhirnya terjadi kejar-kejaran antara pengunjuk rasa dengan Aparat Kepolisian. "Suasana sudah panas. Ada yang lempar batu ke polisi," ujar salah seorang pendemo.
Aksi kejar-kejaran terjadi di sekitar jalan Supratman, Kota Bandung. Massa aksi berlarian, bahkan puluhan lainnya bersembunyi.
Sementara itu, para buruh yang rencananya melakukan aksi di depan Gedung Sate tak jadi melancarkan aksinya. ketua KSPSI Jawa Barat Roy Jinto mengatakan, untuk hari ini setiap buruh melakukan aksi mogok massal di daerahnya masing-masing.
"Sekarang tidak ada. Semua di daerah sendiri. Kalau yang ke Gedung Sate setahu saya ada mahasiswa dan pelajar," ujarnya ketika dihubungi, Selasa (6/10).