REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pihak kepolisian menambah jumlah personel yang berjaga di Kabupaten Bekasi guna mengantisipasi aksi buruh. Jika pada Selasa (6/10) kemarin personel polisi yang berjaga ada 837 orang, hari ini mencapai 1.000 personel. "Ada 1.000 personel, ada tambahan sedikit," kata Kapolres Metro Bekasi, Kombes Hendra Gunawan, kepada wartawan, Rabu (7/10).
Dalam hal ini, Hendra mengatakan, pihaknya mengawal buruh dalam melaksanakan aksi supaya dapat berjalan lancar dan tertib. Artinya, jangan sampai aksi yang dilakukan buruh mengganggu keamanan dan kenyamanan orang lain. "Kita kawal sehingga kegiatannya tidak menggangu aktivitas mereka sendiri dan orang lain," ujar dia.
Salah satu titik yang dijaga oleh pihak kepolisian adalah objek vital lalu lintas termasuk jalan tol, dan gedung perkantoran. Saat ini, kata Hendra, seluruh kawasan industri masih dibuka. "Salah satu rencananya pengamanan semua berpotensi yang harus diamankan kita amankan, termasuk tol, obyek vital termasuk lalu lintas, termasuk orang orang perkantoran," jelas dia.
Sementara itu, Sekretaris DPC KSPSI Kabupaten-Kota Bekasi, Fajar Winarno, aksi mogok kerja masih berlanjut sampai hari ini. Aksi tersebut akan dilaksanakan di lingkungan perusahaan masing-masing.
Namun, Fajar masih akan melihat situasi apakah tentang kemungkinan akan adanya long march. "Penjagaan aparat semakin banyak. Berbeda dengan kemarin. Jadi kita lihat situasi di lapangan," ungkapnya.
Fajar belum dapat memastikan berapa jumlah buruh yang akan turun ke lapangan hari ini. Namun, dia menyebut, mereka tersebar di kawasan Jababeka, Hyundai, dan Ejip.