Rabu 07 Oct 2020 11:59 WIB

Harga Minyak Mentah September Turun 4,2 Dolar AS per Barel

Penurunan harga minyak mentah didorong oleh pemotongan produksi oleh produsen.

Indonesian Crude Price (ICP) atau harga minyak mentah Indonesia turun sebesar 4,2 dolar AS per barel pada September 2020. Harga ICP turun ke level 37,43 dolar per barel dari Agustus yang mencapai 41,63 dolar per barel.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Indonesian Crude Price (ICP) atau harga minyak mentah Indonesia turun sebesar 4,2 dolar AS per barel pada September 2020. Harga ICP turun ke level 37,43 dolar per barel dari Agustus yang mencapai 41,63 dolar per barel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesian Crude Price (ICP) atau harga minyak mentah Indonesia turun sebesar 4,2 dolar AS per barel pada September 2020. Harga ICP turun ke level 37,43 dolar per barel dari Agustus yang mencapai 41,63 dolar per barel.

Penurunan tersebut disinyalir karena meningkatnya kasus Covid-19 secara global memberikan dampak bagi harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price atau ICP) September 2020. 

Baca Juga

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menyatakan perkembangan Covid-19 membuat para pelaku pasar kembali memperhitungkan permintaan minyak global. "Sebaran virus corona dalam sebulan cukup memberikan efek domino terhadap permintaan dan harga (minyak mentah) di pasar internasional," kata Agung.

Penetapan ICP September ini tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 191 K/12/MEM/2020 tentang Penetapan Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan September 2020 yang diundangkan sejak tanggal 2 Oktober 2020.

Selain penyebaran Covid-19, langkah OPEC Plus dalam menindak negara yang gagal mematuhi pemotongan produksi, bahkan rencana pertemuan luar biasa di bulan Oktober menjadi sentimen negatif tersendiri bagi ICP September. Penyebab lainnya adalah ketersediaan minyak mentah, bensin, dan distilat Amerika Serikat (AS) di pertengahan September. Berdasarkan laporan US Energy Information Administration (EIA), stok minyak mentah turun 1,6 juta barel, bensin turun 4 juta barel, dan distilat turun 3,4 juta barel. 

"Harga minyak juga dipengaruhi kurs dolar AS yang melemah terhadap mata uang utama lainnya," jelas Agung.

Meski pada akhir minggu lalu harga minyak dunia sempat mengalami penguatan akibat paket stimulus ekonomi yang dikucurkan oleh pemerintah AS, hal tersebut belum mampu mendongkrak harga minyak melampaui bulan sebelumnya.

Harga Dated Brent turun sebesar 4,01 dolar AS per barel dari 44,82 dolar per barel menjadi 40,81 dolar per barel. WTI (Nymex) turun sebesar 2,76 dolar per barel dari 42,39 dolar per barel menjadi 39,63 dolar per barel. Brent (ICE) turun sebesar 3,15 dolar per barel dari 45,02 dolar per barel menjadi 41,87 dolar per barel.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement