Rabu 07 Oct 2020 12:18 WIB

Klaster Perkantoran Kota Bogor Bertambah dari Kantor Samsat

Total ada sepuluh orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Samsat Kota Bogor.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Sebanyak 10 orang pegawai Samsat Bogor terkonfirmasi positif Covid -19. Foto, wajib pajak mengurus perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) di Samsat Outlet Pusat Pebelanjaan BTM, Bogor, Jawa Barat. (ilustras)
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Sebanyak 10 orang pegawai Samsat Bogor terkonfirmasi positif Covid -19. Foto, wajib pajak mengurus perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) di Samsat Outlet Pusat Pebelanjaan BTM, Bogor, Jawa Barat. (ilustras)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Setelah muncul klaster Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bogor, kini klaster perkantoran muncul lagi di Samsat Kota Bogor. Sebanyak sepuluh orang pegawai Samsat Kota Bogor dinyatakan positif Covid-19.

"Betul, total ada sepuluh orang yang terkonfirmasi positif Covid-19," kata Wakil Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor, Dedie Rachim ketika dikonfirmasi, Rabu (7/10).

Baca Juga

Dedi menjelaskan, empat orang di antaranya tengah menjalani perawatan dan diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jawa Barat. Sebab, keempatnya berada dibawah koordinasi Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Barat. Sementara itu, enam orang lainnya akan menjalani masa isolasi di PPSDM BNN Lido. “Terkait status warga enam orang warga Kota Bogor dan empat orang warga luar Kota Bogor,” ujarnya.

Dia mengatakan, kemungkinan sepuluh orang tersebut tertular di Kantor Samsat Kota Bogor karena setiap harinya Samsat Kota Bogor melayani ratusan orang. Untuk itu, Satgas Covid-19 Kota Bogor meminta Samsat Kota Bogor untuk mengentikan sementara pelayanan di kantor Samsat.

"Rekomendasinya pelayanan pembayaran dilakukan di luar ruang administrasi, atau dibantu Samsat Keliling selama beberapa waktu kedepan," ujar Dedie.

Saat ini, masih dilakukan pendataan dan penelusuran terkait berapa banyak orang yang melakukan kontak erat dengan sepuluh orang positif Covid-19 ini. Sementara itu, pihak Samsat Kota Bogor sendiri belum memberi keterangan resmi terkait adanya pegawai mereka yang positif.

Sebelumnya, Wali Kota Bogor, Bima Arya menjelaskan sebagian besar pasien positif Covid-19 di Kota Bogor berasal dari klaster keluarga, yang jika dibedah ternyata didominasi oleh tempat kerja atau perkantoran. “Klaster pertama adalah klaster keluarga, klaster kedua ada klaster perkantoran. Tetapi ketika klaster keluarga dibedah, komposisi terbesar tetap adalah tempat kerja dan luar kota,” kata Bima awal pekan ini.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement