Kamis 08 Oct 2020 05:54 WIB

Ilmuwan Klaim Temukan Planet yang Lebih Baik dari Bumi

Tim ilmuwan mengalami lebih dari 4.500 eksoplanet untuk mencari planet layak huni.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Bumi/ilustrasi
Foto: afp
Bumi/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Para astronom mengatakan mereka telah menemukan sebuah planet yang mungkin bisa menggantikan Bumi. Berdasarkan dari penemuannya, planet itu mempunyai jarak lebih dari 28 kuadriliun kilometer.

Planet yang dikenal sebagai KOI 5715.01 adalah salah satu dari 24 planet yang dapat dihuni di galaksi yang telah diidentifikasi oleh para astronom. Dalam publikasi di Astrobiology, ilmuwan menyebut planet tersebut kemungkinan lebih cocok untuk kehidupan.

Baca Juga

"Kita harus berhati-hati agar tidak terjebak mencari bumi kedua. Karena mungkin ada planet yang mungkin lebih cocok untuk kehidupan daripada kita," kata Ilmuwan Universitas Negeri Washington, Dirk Schulze-Makuch, dikutip dari newshub, Rabu (7/10).

Dia memimpin tim yang mengamati lebih dari 4.500 eksoplanet, yakni planet dari luar tata surya untuk melihat apakah ada kriteria yang cocok untuk layak dihuni.

Kriteria

Pertama, planet tidak akan mengorbit bintang seperti matahari, yang akan membakar bahan bakarnya hanya dalam 10 miliar tahun. Lalu berubah menjadi raksasa merah dan menelan bumi.

Sebaliknya, planet yang dapat dihuni akan mengorbit bintang kerdil K. Mereka lebih kecil dan lebih redup dari matahari. Juga dapat bertahan hingga 70 miliar tahun.

Planet akan berusia antara 5 dan 8 miliar tahun lebih tua dari bumi. Ini dapat memberi lebih banyak kesempatan kehidupan untuk berkembang sehingga bisa tersedia sesuatu yang dapat dimakan. Idealnya planet itu sedikit lebih besar dari bumi sehingga akan ada banyak dataran. Selain itu, lebih banyak pula gravitasi yang berarti atmosfernya akan lebih tebal, agar lebih mudah untuk terbang.

Sementara untuk cuaca, yang idealnya adalah 5 derajat Celcius lebih panas dari bumi dan sedikit lebih basah. Para ilmuwan mengatakan ada lebih banyak keanekaragaman hayati di hutan hujan bumi daripada daerah yang dingin dan kering. Air dan tanah akan lebih merata dengan banyak wilayah perairan dangkal di mana keanekaragaman hayati dan biomassa tinggi.

Memiliki satu bulan besar juga akan menjadi bonus karena memberikan stabilitas pada sumbu rotasi Bumi. Menurut beberapa penelitian, bulan besar dapat mempengaruhi iklim yang menciptakan pasang surut. Itu sangat penting untuk memulai kehidupan di Bumi. Kehadiran bulan besar juga akan menunjukkan tabrakan di masa lalu planet yang jauh, yang bisa menghasilkan unsur penting seperti karbon, nitrogen, dan belerang.

Kandidat

Para astronom mempersempit 4.500 planet menjadi 24 dan tidak ada yang memenuhi semua kriteria. KOI 5715,01 yang paling mendekati dengan berat sekitar 80 persen dan jaraknya hampir 3000 tahun cahaya.

"Terkadang sulit untuk menyampaikan prinsip planet yang dapat dihuni karena kami pikir kami memiliki planet terbaik," kata Schulze-Makuch.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement