Kamis 08 Oct 2020 01:41 WIB

Dirjen Dikti: Kampus Jangan Sampai Jadi Klaster Covid-19

Kemendikbud selalu mendorong kampus-kampus agar tidak menjadi klaster baru Covid-19.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam menanggapi adanya klaster Covid-19 di Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) Cilandak, Jakarta Selatan. Ia menjelaskan, PTIQ berada di bawah Kementerian Agama.

Walaupun demikian, ia menegaskan Kemendikbud selalu mendorong kampus-kampus agar tidak menjadi klaster baru Covid-19. "Kita selalu tekankan, jangan sampai PT (perguruan tinggi) menjadi klaster baru Covid-19," kata Nizam, dihubungi Republika, Rabu (7/10).

Saat ini, kampus-kampus di bawah Kemendikbud menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Beberapa aktivitas kampus diperbolehkan seperti menggunakan laboratorium, namun harus tetap sesuai dengan protokol kesehatan.

Pihak kampus diminta untuk menyediakan sarana sanitasi yang memadai. Protokol kesehatan di kampus harus dipastikan bisa melindungi dosen dan mahasiswa dari tertular Covid-19.

Selain itu, kampus juga diminta bekerja sama dengan pelayanan kesehatan setempat. Di kampus juga perlu dituliskan cara mengontak pelayanan kesehatan terdekat sehingga jika terjadi sesuatu terkait kesehatan bisa segera ditindaklanjuti.

Sebelumnya, ratusan mahasiswa dari asrama Institut PTIQ Cilandak, Jakarta Selatan dinyatakan positif Covid-19. Pimpinan PTIQ menyatakan, kampus tetap dibuka dengan pembatasan-pembatasan.

"(PTIQ) tidak ditutup. Kantor tetap buka dengan terbatas. Tidak menerima tamu," kata Wakil Rektor PTIQ Imam Addaruquthni.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement