REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kremlin menyatakan Rusia tidak mengembangkan senjata kimia apa pun dan sepenuhnya tunduk pada pakta kontrol senjata internasional, yang melarang produksi tersebut, Rabu (7/10).
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyampaikan hal itu setelah Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) mengungkapkan sampel darah yang diambil dari kritikus Kremlin Alexei Navalny mengandung agen saraf dari keluarga Novichok yang terlarang.
Temuan badan pengawas mengkonfirmasi hasil yang dirilis oleh Jerman, tempat Navalny menjalani perawatan usai jatuh sakit secara tiba-tiba dalam penerbangan Siberia Agustus lalu. Peskov mengatakan Rusia belum menerima informasi resmi apa pun dari OPCW mengenai kasus Navalny dan membantah keterlibatan apa pun.