Rabu 07 Oct 2020 23:23 WIB

Strategi Panitia Olimpiade Tokyo Menghemat Anggaran

Langkah ini akan menjadi panduan di masa depan.

Jam hitung mundur Olimpiade Tokyo dan Paralimpiade tercermin dalam genangan air sebelum stasiun Tokyo di Tokyo, Jepang, 15 Juli 2020.
Foto: EPA-EFE/FRANCK ROBICHON
Jam hitung mundur Olimpiade Tokyo dan Paralimpiade tercermin dalam genangan air sebelum stasiun Tokyo di Tokyo, Jepang, 15 Juli 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyelenggara Olimpiade Tokyo akan memperkenalkan langkah-langkah yang bisa memangkas anggaran sebesar 30 miliar yen atau 280 juta dolar AS. Langkah ini akan menjadi panduan di masa depan.

Pada Maret, pemerintah Jepang dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengundur penyelenggaraan pesta olahraga sedunia itu hingga 2021 karena krisis kesehatan global.

Baca Juga

Sejak itu, IOC memperkirakan bakal mengeluarkan ongkos tambahan sebesar 800 juta dolar karena penundaan tersebut namun pihak penyelenggara di Jepang lebih tertutup soal angka tersebut.

Anggota komite penyelenggara Tokyo 2020 pada Rabu menggelar presentasi virtual kepada IOC dengan memperkenalkan 50 langkah-langkah penyederhanaan.

"Kami percaya upaya ini akan membatu menciptakan model untuk ajang global di masa depan, termasuk Olimpiade apapun yang akan datang di tengah normal baru yang kita hidupi sekarang," kata CEO Tokyo 2020 Toshiro Muto dalam presentasi tersebut seperti dikutip Reuters.

"Kami akan terus berusaha membuat Tokyo 2020 Games warisan untuk kemanusiaan di masa depan."

Langkah-langkah yang diperkenalkan termasuk pemotongan pengeluaran terkait tampilan sejumlah arena di Olimpiade, perubahan operasi pawai obor, dan pengurangan personel non-atlet yang datang ke Tokyo.

Muto mengatakan sejumlah upaya pemotongan biaya juga akan diterapkan.

Anggaran terakhir yang diberikan oleh penyelenggara pada Desember 2019, beberapa bulan sebelum penundaan, adalah 12,6 miliar dolar. Muto mengatakan anggaran baru akan diumumkan pada akhir tahun ini.

"Apakah kita tinggal di dunia di mana mengadakan festival besar dan mewah terlihat cocok? Saya pikir ini telah menjadi titik balik besar dalam hal ini," kata Muto soal dampak dari pendemi.

Sejumlah poin penting seperti mengizinkan penonton menyaksikan langsung di arena belum diputuskan.

Penyelenggara optimistis Olimpiade bisa terlaksana pada 2021 meski jumlah kematian akibat COVID-19 di seluruh dunia terus bertambah.

Presiden Tokyo 2020 Yoshihiro Mori mengatakan bulan lalu bahwa Olimpiade tetap akan berjalan tahun depan "apapun yang terjadi."

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement