REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengajak masyarakat, khususnya kelompok ekonomi menengah ke atas, untuk lebih aktif melakukan konsumsi. Salah satu caranya adalah dengan berbelanja secara daring di beragam platform e-commerce. Permintaan pemerintah agar masyarakat lebih banyak belanja ini menyusul laporan kenaikan dana mengendap di bank atau dana pihak ketiga (DPK) yang terus menanjak selama pandemi Covid-19.
"Teman-teman yang kebetulan di kalangan menengah, yang bisa akses ke handphone, jangan lupa juga spend lewat e-commerce supaya nanti seenggaknya ada perputaran ekonomi. Daripada ditabung terus tidak bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Budi dalam keterangan pers di kantor presiden, Rabu (7/10).
Bank Indonesia (BI) sendiri melaporan bahwa DPK memang terus meningkat selama pandemi. Tercatat, DPK selama Agustus meningkat 10,9 persen (yoy) menjadi Rp 6.228,1 triliun. Peningkatan ini lebih tajam dibanding pada Juli yang hanya 7,7 persen.
Budi menambahkan, aktivitas ekonomi masyarakat memang tidak akan sepenuhnya pulih selama Covid-19 belum bisa tertangani dengan baik. Artinya, PR terbesar pemerintah adalah menuntaskan penanganan Covid-19 dan memprioritaskan kesehatan masyarakat sebelum secara totalitas mengembalikan keyakinan masyarakat untuk beraktivitas ekonomi.
"Tanpa adanya rasa aman ini akan sulit ekonomi kita berputar secara normal kembali apapun yang kita lakukan di bidang ekonomi," kata Budi.
Berdasarkan kondisi inilah, aktivitas belanja atau konsumsi lewat daring merupakan opsi yang bisa ditempuh untuk memulihkan ekonomi nasional secara perlahan. Seperti diketahui, lebih dari separuh penopang perekonomian nasional adalah konsumsi rumah tangga.