Kamis 08 Oct 2020 13:08 WIB

Ibu 172 Kg Punya Asma, Kanker & Diabetes Kalahkan Covid-19

Ibu yang punya banyak komorbiditas itu serukan orang tak hindari tes Covid-19.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi Covid-19. Dokter menilai, ibu yang punya banyak komorbiditas asal India itu bisa sembuh karena mendapat perawatan tepat waktu.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19. Dokter menilai, ibu yang punya banyak komorbiditas asal India itu bisa sembuh karena mendapat perawatan tepat waktu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beragam penyakit penyerta atau komorbiditas diketahui dapat memperbesar risiko komplikasi pada kasus Covid-19. Namun, bukan berarti pasien Covid-19 dengan komorbiditas tak memiliki harapan untuk sembuh.

Seorang pasien Covid-19 dari Mumbai, India merupakan salah satu buktinya. Pasien perempuan ini berusia 62 tahun dan telah mengidap beberapa penyakit sebelum terkena Covid-19, seperti asma, diabetes, dan kanker.

Baca Juga

Di samping itu, pasien ini juga memiliki berat badan sebesar 172 kilogram dan masuk ke dalam kategori obesitas. Meski memiliki banyak komorbiditas, pasien bernama Mehnaz Lokhandwala ini berhasil sembuh dari Covid-19.

Dokter menilai, "keajaiban" ini bisa terjadi karena pengobatan tepat waktu yang diberikan kepada Mehnaz. Mehnaz pertama kali dibawa ke Bombay Hospital pada jam 02.00 pagi.

Saat itu, Mehnaz memiliki kadar oksigen di bawah normal, yaitu 83-84. Dengan beragam masalah kesehatan yang dimiliki Mehnaz, pemberian ventilator dapat menjadi hal yang berisiko dan bermasalah.

Oleh karena itu, Mehnaz diberikan dukungan oksigen selama empat hari. Kondisi Mehnaz terus memburuk hingga akhirnya dia harus dipasangkan mesin Bilevel Positive Airway Pressure (BiPap) yang membantu mendorong oksigen ke paru.

Selama hampir satu bulan, Mehnaz mendapatkan dukungan oksigen sebesar 15 liter per hari. Setelah gejala-gejala mereda, Mehnaz diperbolehkan pulang dari rumah sakit dan kini dia hanya membutuhkan dukungan oksigen 1 liter.

Seperti dilansir Times Now News, Mehnaz mengatakan, dia membuat kesalahan karena tidak datang ke rumah sakit lebih cepat. Oleh karena itu, Mehnaz menganjurkan orang-orang untuk tidak menghindari pengetesan Covid-19 atau memeriksakan diri ke rumah sakit bila perlu.

Menurut tim dokter di rumah sakit, kasus Mehnaz merupakan kasus Covid-19 paling menantang yang pernah mereka hadapi. Akan tetapi, keberhasilan Mehnaz untuk sembuh merupakan bukti bahwa terapi yang tepat waktu dan sesuai dapat membantu pasien Covid-19 yang memiliki komorbiditas untuk sembuh.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement