Kamis 08 Oct 2020 14:44 WIB

Ratusan Warga di Tasikmalaya Diduga Keracunan

Keracunan massal itu kali pertama diketahui pada Rabu (7/10) sekitar pukul 23.00 WIB.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Warga diduga keracunan dibawa ke Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Kamis (8/10). Lebih dari 100 warga Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, diduga keracunan massal.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Warga diduga keracunan dibawa ke Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Kamis (8/10). Lebih dari 100 warga Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, diduga keracunan massal.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Ratusan warga Kampung Cilangge, Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, diduga keracunan makanan. Para warga itu mengalami gejala mual dan muntah usai menyantap nasi kuning di hajatan salah satu warga. 

Camat Mangkubumi, Dahlan Arifin mengatakan, informasi adanya warga yang keracunan didapat dari pihak Koramil 1203/Kawalu. Keracunan massal itu kali pertama diketahui pada Rabu (7/10) sekitar pukul 23.00 WIB."Jadi kemarin sore ada salah satu warga di sana yang merayakan ulang tahun anaknya yang baru berusia 7 tahun. Warga tersebut membuat nasi kuning," kata dia di Puskesmas Mangkubumi, Kamis (8/10).

Menurut dia, warga mulai berdatangan ke puskesmas pada Kamis pagi. Hingga Kamis siang, warga yang diduga keracunan terus bertambah dan dijemput oleh ambulans ke puskesmas untuk mendapat perawatan.

Berdasarkan pantauan Republika, para warga itu dirawat di ruangan sekolah di dekat Puskesmas Mangkubumi. Selain di Puskesmas Mangkubumi, korban diduga keracunan juga dirawat di Puskesmas Karanganyar.

Dahlan mengatakan, hingga Kamis siang korban yang diduga mengalami keracunan telah mencapai lebih dari 100 orang. Petugas kesehatan juga terus menangani korban yang memiliki gejala akibat keracunan. "Hingga kini kami masih menangani warga yang keracunan. Ada yang sudah membaik tapi masih diinfus," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement