REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Aksi unjuk rasa di sekitar gedung DPRD Kota Malang berakhir ricuh, Kamis (8/10). Unjuk rasa yang dihadiri ribuan mahasiswa dan buruh ini sempat disertai aksi saling lempar dengan petugas keamanan.
Para demonstran mulai berdatangan ke sekitar gedung DPRD Kota Malang pada pukul 10.47 WIB. Berbagai elemen menyuarakan aspirasinya di depan gedung terkait pengesahan UU Cipta Kerja.
Selang 30 menit kemudian, beberapa demonstran nampak mulai melempar botol, flare dan lain-lain ke arah gedung yang dijaga petugas polisi. Tindakan ini pun sempat direspons aparat dengan melempar gas air mata dan tembakan air. Suasana ricuh sempat reda lalu mulai memanas kembali pada pukul 12.35 WIB.
Pada pernyataan resmi, para demonstran dalam aliansi "Malang Melawan" ini menyatakan mosi tidak percaya kepada pemerintah dan DPR R. Mereka meminta lembaga legislatif dan eksekutif segera mencabut UU Omnibus Law Cipta Kerja. Para demonstran juga mendorong masyarakat luas agar bersolidaritas penuh terhadap perjuangan buruh dan rakyat dalam mencabut aturan tersebut.