Kamis 08 Oct 2020 15:28 WIB

Keracunan Massal di Tasikmalaya Diduga dari Nasi Kuning

Warga mengalami gejala mual dan muntah setelah menyantap nasi kuning.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Puluhan orang dirawat di ruangan sekolah di dekat Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Kamis (8/10). Dilaporkan, ratusan orang mengalami gejala muntah dan diare diduga akibat keracunan.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Puluhan orang dirawat di ruangan sekolah di dekat Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Kamis (8/10). Dilaporkan, ratusan orang mengalami gejala muntah dan diare diduga akibat keracunan.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Lebih dari 100 warga Kampung Cilangge, Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, diduga mengalami keracunan. Warga mengalami gejala mual dan muntah setelah menyantap nasi kuning di hajatan salah satu warga.

Salah seorang korban warga yang anaknya mengalami keracunan massak itu, Uci (35 tahun) mengatakan, awalnya terdapat salah satu warga yang merayakan ulang tahun anaknya. Di acara itu, anak-anak yang hadir dikasih nasi kuning dan snack. "Acaranya itu kemarin sore. Anak saya pulang-pulang bawa nasi kuning," kata dia kepada Republika.co.id di Puskesmas Mangkubumi, Kamis (8/10).

Baca Juga

Sesampainya di rumah, nasi kuning itu langsung dimakan oleh anaknya. Karena, anaknya tak habis memakan nasi kuning tersebut, ia pun ikut menyantapnya. 

Namun, pada Kamis dini hari anaknya mulai mengalami gejala muntah dan diare. Ia pun ikut merasakannya meski hanya sedikit. "Pagi-pagi, anak saya dibawa ke puskesmas. Sempat pulang tadi, tapi dibawa lagi karena semakin parah," kata dia.

Menurut Uci, warga yang mengalami keracunan mayoritas anak-anak yang ikut menghadiri acara ulang tahun tersebut. Orang tua anak-anak itu juga marasakan gejalanya. 

Diduga, penyebab keracunan itu dari nasi kuning yang dibagikan saat acara ulang tahun. Sebab, di rumah Uci, hanya dia dan anaknya yang menyantap nasi kuning tersebut. Ia mengatakan, tak ada yang aneh saat dirinya menyantap nasi kuning itu. "Biasa saja rasanya, gak bau juga," kata dia. 

Salah seorang warga lainnya, Anwar (43) mengaku mengalami gejala yang sama, yaitu muntah dan diare. Ia dan anaknya juga ikut menyantap nasi kuning tersebut. "Iya merasa itu awalnya (mual, pusing, muntah, dan diare, Red)," kata dia.

Anwar mengaku tak terlalu banyak menyantap nasi kuning tersebut. Ia pun sudah tidak merasakan gejala tersebut. Namun, anaknya hingga saat ini masih menjalani perawatan. Anak-anak tetangganya juga banyak yang mengalami gejala yang sama. "Yang makan nasi kuning itu semuanya keracunan sama muntah-muntah," kata dia.

Sementara itu, Komandan Koramil (Danramil) 1203 Kawalu Kodim 0612 Tasikmalaya, Mayor Inf Iwan Suwanto mengatakan, keracunan massal yang terjadi di wilayahnya diduga akibat memakan nasi kuning. Menurut dia, para warga yang mengalami gejala telah mendapatkan di puskesmas dan rumah sakit.

"Saya pertama mendapatkan informasi dari Babinsa setempat bahwa ada banyak korban keracunan di Mangkubumi. Kalau jumlah korban kita masih mendata pastinya. Tapi, sesuai data yang diperoleh dari 100 undangan, yang hadir di acara itu ada 80 orang," kata dia.

Berdasarkan data petugas kesehatan, korban yang diduga mengalami gejala setelah menyantap nasi kuning itu telah mencapai 121 orang. Sebagian telah dirujuk ke RSUD dr Soekardjo untuk menjalani perawatan karena gejala yang dialaminya semakin parah. Petugas kesehatan juga masih terus melakukan penjemputan kepada warga yang mengalami gejala.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement