REPUBLIKA.CO.ID, PRANCIS— Ujaran kebencian terhadap Muslim kini telah dilegitimasi, sehingga serangan diskriminasi yang dialamatkan pada Muslim di Prancis semakin memprihatinkan.
Profesor Politik Arab Modern dan Sejarah Intelektual di Universitas Columbia di New York, Joseph Massad, mengatakan
Mereka bukan hanya terancam menerima tindakan kekerasan melainkan juga teror, seperti yang menyerang Imam ternama Rachid yang meninggal setelah menjadi sasaran penembakan di Masjid Brest.
Ekstremisme Kristen radikal Prancis terus meningkatkan serangan terhadap Muslim Prancis maupun non-Prancis. The Collectif contre l'islamophobie en France (CCIF) mencatat 1.043 insiden Islamofobia yang terjadi pada 2019, meningkat 77 persen sejak 2017.