REPUBLIKA.CO.ID, SANTA MONICA -- Mendiang gitaris legendaris Eddie Van Halen memiliki hubungan yang kuat dengan keluarganya. Seorang sumber menyampaikan, pihak keluarga melakukan proteksi ketat terhadap Van Halen selama pandemi Covid-19.
Van Halen tutup usia pada Selasa (6/10) di Pusat Kesehatan Saint John, Santa Monica, Kalifornia, Amerika Serikat. Selama bertahun-tahun, dia mengidap kanker tenggorokan sehingga kondisinya dianggap rentan terhadap infeksi virus corona yang masih belum ada obatnya.
"Selama karantina, semua orang di sekeliling Eddie menjadi lebih waspada mengenai kesehatannya, keluarga sangat melindungi dia. Selama bertahun-tahun dia mengidap kanker tenggorokan dan itu sudah menyebar ke organ lainnya," kata sumber tersebut.
Tiga hari menjelang kepergiannya, kondisi fisik Van Halen menurun drastis. Situasi itu membuat cemas pihak keluarga yang selama ini berusaha agar Van Halen memulai dan mempertahankan gaya hidup sehat.
Sumber lain menyampaikan, banyak orang yang sudah mengetahui sang musisi mengidap kanker. Akan tetapi, tidak banyak yang memahami bahwa penyakit yang menyerang frontman band Van Halen itu benar-benar serius.
Berpulangnya Van Halen membuat putranya, Wolfgang, sangat terpukul. Pemuda 29 tahun itu amat dekat dengan ayahnya. Lewat media sosial, Wolf yang menjadi pemain bas band Van Halen sejak 2006 menyampaikan kesedihan mendalam.
"Aku rasa aku tidak akan pernah sepenuhnya pulih dari kehilangan ini. Aku sangat mencintaimu, Pop (panggilan Wolf untuk ayahnya)," tulis Wolf, seperti dikutip dari laman People.
Ketika Van Halen meninggal, Wolf mendampingi bersama ibunya, Valerie Bertinell (mantan istri Van Halen), dan Janie Liszewski yang merupakan istri Van Halen saat ini. Sebelum berjuang melawan kanker tenggorokan, Van Halen juga mengidap kanker lidah pada 2000 yang sembuh pada 2002.