Kamis 08 Oct 2020 22:07 WIB

Mengapa Sholat dan Zakat Jadi Poros Utama Iman Seseorang?

Sholat dan zakat menjadi poros keimanan seseorang menurut Islam.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nashih Nashrullah
Sholat dan zakat menjadi poros keimanan seseorang menurut Islam. Ilustrasi sholat
Foto: Dok. Republika
Sholat dan zakat menjadi poros keimanan seseorang menurut Islam. Ilustrasi sholat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Salah satu ibadah yang dijalankan oleh umat Islam adalah sholat. Sholat memiliki beragam hukumnya, termasuk sholat fardhu. Sholat fardhu adalah wajib hukumnya untuk dilakukan. Dalam ajaran agama Islam, seorang Muslim perlu mengetahui keutamaan sholat fardhu dan memeliharanya.

Hal itu ditegaskan dalam firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 162:

Baca Juga

لَٰكِنِ الرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ مِنْهُمْ وَالْمُؤْمِنُونَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَالْمُقِيمِينَ الصَّلَاةَ ۚ وَالْمُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَالْمُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ أُولَٰئِكَ سَنُؤْتِيهِمْ أَجْرًا عَظِيمًا 

Lākinir-rāsikhụna fil-'ilmi min-hum wal-mu`minụna yu`minụna bimā unzila ilaika wa mā unzila ming qablika wal-muqīmīnaṣ-ṣalāta wal-mu`tụnaz-zakāta wal-mu`minụna billāhi wal-yaumil-ākhir, ulā`ika sanu`tīhim ajran 'aẓīmā

“Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Alquran), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar.”

Ada beberapa tafsiran yang menjelaskan ayat tersebut, pertama dari tafsiran Kementerian Agama RI. Dilansir dari laman resminya, tidak semua Ahli Kitab mengerjakan keburukan-keburukan tersebut. Ada pula di antara mereka orang yang mendalam ilmunya, dan orang yang sungguh-sungguh beriman kepada Alquran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Di antara mereka ada pula yang dengan penuh keyakinan mengikuti ajaran Islam dengan tulus ikhlas.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas, ayat ini diturunkan terkait dengan orang-orang Yahudi yang dengan penuh kesadaran masuk Islam seperti Abdullah bin Salam dan kawan-kawannya.

Mereka rajin sholat lima waktu dan menunaikan zakat, beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya tanpa membedakan di antara rasul yang satu dengan rasul yang lain. Mereka itu telah sampai kepada tingkat keimanan dan keislaman yang tinggi dan Allah menjanjikan kepada mereka pahala yang besar di akhirat.

Sementara dalam Tafsir Al Muyassar Kementerian Agama Arab Saudi yang dikutip dari tafsirweb.com, ayat tersebut menunjukkan orang-orang yang Allah lindungi. Yakni mereka dengan ilmu yang tinggi dan keimanan kepada yang diturunkan Allah serta beristiqomah di jalan Allah. Maka mereka adalah orang-orang yang senantiasa menegakkan sholat dan menjaga syarat-syarat dan rukun-rukunnya, menunaikan zakat, dan menjauhi sifat yang berlebihan. Sebab, mereka mengetahui jalan hidup para nabi dan mengimani mereka. 

Pengulangan penyebutan iman di sini karena keimanan merupakan hal yang manis untuk disebut sehingga pantas untuk diulang-ulang. Selain itu, juga karena beragamnya hal-hal yang berhubungan dengannya dan banyaknya rukun-rukunnya.

Penegakan sholat dan penunaian zakat dijadikan sebagai dua poros keimanan karena keduanya merupakan buah, inti, dan bukti dari keimanan tersebut. Sholat adalah ibadah yang paling agung yang berhubungan dengan hak Allah SWT. Sedangkan zakat merupakan ibadah yang paling agung yang berhubungan dengan hak makhluk. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement