REPUBLIKA.CO.ID, Sholat wajib lima waktu mempunyai keutamaan yang justru kerap diabaikan sebagian umat. Padahal kewajiban ini mendatangkan banyak manfaat baik di dunia dan akhirat.
Syekh Ali bin Muhammad Al-Maghribi, dalam Shahih Fadhail A’mal, mengutip surat Al-Maidah ayat ke-12:
وَلَقَدْ أَخَذَ ٱللَّهُ مِيثَٰقَ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ ٱثْنَىْ عَشَرَ نَقِيبًا ۖ وَقَالَ ٱللَّهُ إِنِّى مَعَكُمْ ۖ لَئِنْ أَقَمْتُمُ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَيْتُمُ ٱلزَّكَوٰةَ وَءَامَنتُم بِرُسُلِى وَعَزَّرْتُمُوهُمْ وَأَقْرَضْتُمُ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّأُكَفِّرَنَّ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَلَأُدْخِلَنَّكُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ ۚ فَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ مِنكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَآءَ ٱلسَّبِيلِ
Wa laqad akhażallāhu mīṡāqa banī isrā`īl, wa ba'aṡnā min-humuṡnai 'asyara naqībā, wa qālallāhu innī ma'akum, la`in aqamtumuṣ-ṣalāta wa ātaitumuz-zakāta wa āmantum birusulī wa 'azzartumụhum wa aqraḍtumullāha qarḍan ḥasanal la`ukaffiranna 'angkum sayyi`ātikum wa la`udkhilannakum jannātin tajrī min taḥtihal-an-hār, fa mang kafara ba'da żālika mingkum fa qad ḍalla sawā`as-sabīl
Artinya : “Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman:"Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan sholat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.”
Jika dilihat dari tafsir ringkas Kemenag RI, setelah mengingatkan orang-orang yang beriman agar senantiasa melaksanakan kewajiban dan mensyukuri nikmat yang dianugerahkan Allah kepada mereka, pada ayat ini diingatkan sikap dan perilaku Ahli Kitab terhadap perjanjian-perjanjian mereka dengan Allah. Hal itu agar orang-orang yang beriman tidak mengalami apa yang menimpa Ahli Kitab itu.
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil, sebagaimana Kami telah mengambil perjanjian pula dari kamu, wahai kaum muslim, dan Kami telah mengangkat dengan mengutus Nabi Musa untuk memilih dua belas orang pemimpin di antara mereka yang bertugas membimbing mereka.
Jumlah itu ditentukan sesuai dengan jumlah suku-suku Bani Israil pada masa itu. Dan Allah berfirman kepada Bani Israil, "Aku bersamamu, senantiasa melindungi dan menolong kamu, jika kamu memenuhi perjanjianmu dengan-Ku."
Bagian selanjutnya dari ayat ini menyebutkan sebagian dari tugas-tugas yang dibebankan kepada mereka. ‘Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dengan baik dan benar sesuai dengan syarat-syarat dan rukunnya, dan menunaikan dengan sempurna kewajiban zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku seluruhnya, dan kamu bantu mereka, kamu dukung dengan dukungan yang kuat dari gangguan orang-orang yang memusuhinya, dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik dengan bersedekah dan berinfak di jalan Allah. Pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barang siapa kafir di antaramu dengan melanggar perjanjian dengan-Ku setelah itu, yakni setelah diikatnya perjanjian itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.
Sedangkan tafsir lain, dari Tafsir Al-Muyassar Kementerian Agama Arab Saudi, Allah mengabarkan dengan penegasan yang kuat tentang peristiwa besar dalam sejarah Bani Israil. Ketika Dia mengambil perjanjian-perjanjian atas mereka. Dan menjadikan di antara mereka orang-orang yang memiliki pengetahuan yang luas yang menjadi tumpuan pada urusan kaum dan keluarga mereka dan sebagai rujukan bagi segala urusan mereka. Allah mendorong mereka untuk menepati dan memenuhi perjanjian yang telah mereka buat.
Allah memberi kabar gembira kepada mereka bahwa Dia akan selalu bersama mereka, akan menjaga dan menolong mereka, dan menjanjikan bagi mereka ampunan dan pahala jika mereka mau menjaga sholat, menunaikan zakat, beriman dan patuh kepada rasul-rasul Allah, membela dan mengagungkan mereka, serta menginfakkan harta mereka di jalan kebaikan.
Jika mereka melakukan ini niscaya Allah akan menghapus dosa-dosa mereka dan memasukkan mereka ke dalam surga-surga yang teduh yang dipenuhi dengan buah-buahan yang matang dan sungai-sungai yang mengalir. Namun Barang siapa yang ingkar kepada Allah setelah itu, dengan melanggar perjanjian atau mengingkarinya maka ia sungguh telah tersesat dari jalan kebenaran yang lurus."