Kamis 08 Oct 2020 22:59 WIB

BPBD Garut Gunakan Kentungan Sebagai Alat Peringatan Tsunami

BPBD Garut Gunakan Kentungan Sebagai Alat Peringatan Tsunami

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Mitigasi bencana tsunami. Ilustrasi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut mengimbau masyarakat agar memanfaatkan alat kentungan sebagai alternatif pengganti alat peringatan dini atau
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Mitigasi bencana tsunami. Ilustrasi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut mengimbau masyarakat agar memanfaatkan alat kentungan sebagai alternatif pengganti alat peringatan dini atau "early warning system" (EWS) bencana tsunami yang selama ini kondisinya tidak berfungsi di sepanjang pantai selatan Garut, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut mengimbau masyarakat agar memanfaatkan alat kentungan sebagai alternatif pengganti alat peringatan dini atau "early warning system" (EWS) bencana tsunami yang selama ini kondisinya tidak berfungsi di sepanjang pantai selatan Garut, Jawa Barat.

"Setiap desa atau kampung-kampung yang hasil kajian akan terdampak untuk membuat kentungan sebagai alat memberitahukan adanya bahaya," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan di Garut, Kamis.

Ia mengatakan, alasan memanfaatkan kentungan karena bisa dijadikan suara peringatan bagi masyarakat di perkampungan, terutama yang tinggal di pesisir pantai selatan Garut agar secepatnya menyelamatkan diri dari ancaman tsunami.

Sementara alat canggih untuk memberi tahu akan adanya bahaya tsunami, kata dia, kondisinya sudah rusak, bahkan beberapa komponennya ada yang mencuri sehingga tidak berfungsi.