REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Otoritas Umum Awqaf dan Urusan Islam Libya mengatakan masjid akan dibuka kembali untuk semua kegiatan sholat berjamaah mulai Jumat depan. Pembukaan kembali dilakukan setelah lebih dari tujuh bulan Libya menutup masjid akibat menyebarnya Covid-19.
Dilansir di Tribune Online Nigeria, Jumat (9/10), dalam sebuah pernyataan otoritas tersebut mengatakan keputusan untuk membuka kembali masjid datang setelah konsultasi menyeluruh dengan Komisi Tinggi Penanggulangan Virus Corona.
Pihak berwenang selanjutnya meminta seluruh pengunjung masjid agar mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan. Pencegahan diperlukan untuk membatasi risiko penyebaran virus corona di masjid.
Tak hanya itu, otoritas juga meminta komite administrasi di masjid agar mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah penyebaran Covid-19, sebelum pembukaan kembali dilaksanakan.
Libya memutuskan menutup pada Maret lalu, sebagai bagian dari skema tanggapan Covid-19 pemerintah. Pusat Pengendalian Penyakit Nasional mencatat lebih dari 38.000 kasus terjadi di negara itu. 602 di antaranya meninggal dan lebih dari 15.000 lainnya pulih.