REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran di Gedung Bioskop Lama Grand Theater, Pasar Senen, Jakarta Pusat, pada Kamis (8/10) malam baru berhasil dipadamkan pada Jumat (9/10) dini hari. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 9,5 miliar
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Pusat Asril Rizal, mengatakan, kebakaran itu menghanguskan area seluas 3.280 meter persegi. Bangunan yang terbakar adalah satu gedung bioskop dan 20 ruko.
"Taksiran kerugian kurang lebih sekitar Rp 9,48 miliar," kata Asril dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/10). Beruntung, tak ada korban jiwa dalam kebakaran hebat tersebut.
Asril menjelaskan mendapat laporan kebakaran di sana pada Kamis pukul 22.00 WIB. Pihaknya pun mengerahkan 33 mobil pemadam dan 170 personil.
Berdasarkan pantauan Republika di lokasi, tampak proses pemadaman berjalan sulit lantaran sejumlah ruko dalam keadaan terkunci. Kuatnya hembusan angin juga semakin memperbesar kobaran api. Api pun menjalar ke sejumlah ruko di sederet gedung bioskop tersebut.
Si jago merah baru berhasil dilokalisir, lanjut Asril, pada Jumat pukul 02.00 WIB. Pendinginan rampung pukul 02.30 WIB.
Asril mengatakan, penyebab kebakaran diduga karena ulah sejumlah massa aksi yang sebelumnya bentrok dengan polisi di sekitar gedung bioskop tersebut. "Dugaan terbakar dari bakar-bakaran aksi massa," katanya.
Sejak Kamis sekitar pukul 18.00 WIB, massa aksi memang terlibat bentrok dengan polisi kawasan Pasar Senen. Sejumlah oknum peserta aksi membakar pos polisi lalu lintas dan merusak Halte Transjakarta Senen.
Sebelum kericuhan di Pasar Senen terjadi, massa tersebut berkumpul di kawasan Monas sejak Kamis siang. Mereka berkumpul untuk menuntut pencabutan Undang-Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja. UU yang disahkan DPR dan Pemerintah pada Senin (5/10) lalu itu dinilai sejumlah pihak merugikan buruh dan mempermudah perusakan lingkungan.