REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Aksi pemukulan terhadap petugas keamanan di Universitas Islam Bandung (Unisba) yang diduga dilakukan oleh oknum seorang polisi saat kericuhan demo mahasiswa, Kamis (8/10) malam viral di media sosial. Para warganet menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh aparat kepolisian tersebut.
Berdasarkan video rekaman CCTV yang diunggah akun Instagram @infomahasiswaunisba, terlihat seorang polisi yang sedang mengamankan aksi demo mendatangi seorang petugas keamanan yang berada tidak jauh dari polisi tersebut dengan terhalang tembok. Polisi tersebut langsung memukul wajahnya.
Danton di RGB 8 Kampus Unisba, Asep Heri membenarkan peristiwa pemukulan terhadap salah satu petugas keamanan kampus sekitar pukul 21.00 Wib pada Kamis (8/10) kemarin. Ia menceritakan pascademo ricuh, mahasiswa dan elemen masyarakat yang berpakaian hitam mendatangi dan masuk ke area kampus Unisba.
Ia melanjutkan, aparat kepolisian pun tiba berada di area kampus. Menurutnya, salah seorang petugas keamanan kampus mengingatkan kepada polisi untuk tidak mengambil tindakan di dalam kampus. Namun hal tersebut tidak digubris dan sempat terjadi adu mulut hingga terjadi dugaan pemukulan.
"Tiba-tiba polisi datang dan menghantam satpam pakai tangan," ujarnya, Jumat (9/10).
Lihat postingan ini di InstagramVideo dari rekaman CCTV Rektorat pada video ini satpam unisba mendapatkan perlakuan represif dari pihak aparat kepolisiaan di depan gedung rektorat unisba. Ini adalah sebuah tindakan kekerasan dan tidak sepatutnya dilakukan!!! Dihimbau untuk seluruh rekan-rekan mahasiswa untuk tidak terpancing emosi, dan tidak melakukan aksi yang tidak sesuai dengan ketentuan yang semestinya. Semoga tujuan baik rekan-rekan dipermudah untuk tercapai, dengan cara yang baik dan tanpa ada tindak kekerasan apapun. #unisba #polisiserangunisba
Menurutnya, kurang lebih terdapat lima petugas keamanan kampus yang diduga menjadi korban pemukulan oknum polisi. Ia mengatakan, pihak kampus langsung akan melakukan visum terhadap petugas keamanan tersebut. Menurutnya, pihaknya prihatin dengan peristiwa itu dan berharap agar kampus membuat laporan.
Asep Heri menambahkan polisi seharusnya tidak melakukan kekerasan. Sebab menurutnya, petugas keamanan kampus merupakan tangan kanan polisi dan jika terdapat ucapan yang dinilai kurang etis lebih baik diingatkan terlebih dahulu. "Kita kaki tangan polisi, kalau ada yang kurang berkenan diingatkan dulu," katanya.