REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Cagliari Pierluigi Carta mengungkapkan bahwa klubnya mencoba hingga menit-menit akhir jendela transfer untuk meyakinkan Inter Milan agar menjual Radja Nainggolan. Namun, upaya tersebut gagal dan Cagliari akan kembali lagi pada transfer Januari.
Nainggolan, pemain internasional Belgia, itu telah menghabiskan musim lalu dengan status pinjaman di Sardinia. Ia tidak mengelak ingin pindah secara permanen.
"Kami sangat kecewa, karena harapannya sangat tinggi bahwa kami dapat mencapai kesepakatan," kata Carta dikutip dari Football Italia, Jumat (9/10).
Pada malam hari tenggat waktu, lanjut Carta, telepon Presiden Tommaso Giulini berdering dan itu berasal dari Inter. "Dia yakin dapat menemukan solusi. Tetapi setelah 15-20 menit, dia terlihat lebih kesal dan sedih daripada yang pernah saya lihat sebelumnya karena dia menyadari tidak mungkin solusi itu berhasil," ungkapnya.
Sementara itu, Carta mendapat persetujuan dari Napoli untuk merekrut Adam Ounas. Presiden, kata dia, tetap berusaha hingga menit terakhir untuk mendapatkan Nainggolan, tetapi pada akhirnya, Cagliari harus melepaskannya. "Cagliari harus terus eksis sebagai klub dan bertahan di Serie A, jadi jika kami tidak menghentikan Giulini, mungkin dia akan menawarkan lebih dari yang kami bisa berikan untuk mendapatkan Radja," ujarnya.
Namun, impian itu belum sepenuhnya berakhir, karena masih ada jendela transfer Januari. Cagliari akan kembali berusaha untuk mendapatkan tanda tangan Nainggolan. "Jika kondisinya tepat, kami akan mencoba lagi, tetapi ini selalu situasi yang rumit. Kami merasa Inter benar-benar tidak ingin melepaskannya. Angka-angka yang mereka sebut benar-benar di luar jangkauan kami," jelasnya.