REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Fatima Hussein menjadi wanita Muslim Palestina pertama yang dinominasikan sebagai kandidat dalam pemilihan dewan kota di Brasil. Fatima menjadi 'wajah baru' dari Partai Demokrat dalam pemilihan dewan kota di Florianopolis.
Sehari-harinya, dokter gigi Palestina ini mengabdikan waktunya melayani komunitas setempat. Namun dalam pemilihan kali ini, dia akan membuat terobosan baru.
"Saya akan menjadi satu-satunya kandidat yang memakai jilbab. Kami menderita karena berita palsu di sini di Brasil, banyak yang berbahaya bagi wanita Muslim. Namun, saya percaya dewan kota akan menjadi ruang demokrasi yang nyata, di mana semua orang merasa terwakili, dan simbol-simbol Islam akan ditampilkan dan dihormati," kata Fatima, dilansir di Middle East Monitor, Jumat (9/10).
Fatima meyakini, dia akan dapat menunjukkan wanita Muslim dapat belajar, memiliki pekerjaan, memiliki penghasilan sendiri, membuat keputusan, bersuara, dan bersuara kepada orang lain. Jika terpilih, dia bertujuan melawan semua jenis diskriminasi, termasuk ras, jenis kelamin, warna kulit, dan agama.
Dengan jutaan orang Palestina yang masih hidup dalam pengasingan dari tanah yang telah mereka tempati selama beberapa generasi, kisah Fatima Hussein adalah salah satu dari sekian banyak kisah yang menggambarkan pengungsi Palestina adalah contoh hidup dari kesabaran dan, dalam banyak kasus, sukses. Baik trauma pengasingan maupun rasa sakit kehilangan tidak mematahkan semangat mereka. Sebaliknya, pengalaman kolektif justru membuat mereka semakin kuat.
Menjadi seorang wanita dalam politik adalah tantangan tersendiri. Namun, bagi Fatima tidak hanya itu. Ia menjadi seorang Muslim, Palestina, seorang dokter gigi dan seorang ibu, semua peran yang dijalankan oleh Hussein dalam masyarakat.
Brasil adalah negara terbesar kelima di dunia, dan memiliki populasi Katolik Roma terbesar. Dia sangat percaya ketika seorang wanita memiliki keyakinan di dalam hatinya dan bertekad, dia dapat mencapai apa pun yang dia inginkan, terlepas dari semua tantangan dan perpecahan di masyarakat. Bagaimanapun, Fatima adalah orang Palestina kelahiran Brasil.