REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Banyaknya jumlah korban keracunan massal di Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, membuat perawatan kepada pasien menimbulkan kerumunan. Wakil Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf khawatir kerumunan itu berpotensi memunculkan klaster Covid-19 baru.
Ia mengaku telah menginstruksikan petugas survailans dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya untuk melakukan penelusuran (tracing) kepada para pasien setelah mereka pulang ke rumah. Dengan begitu, dapat dipastikan tak terjadi penularan Covid-19 dalam kejadian keracunan massal.
"Saya minta nanti mereka kalau sudah pulang di-tracing, agar tak jadi klaster di sini," kata dia saat mengunjungi para pasien di Puskesmas Mangkubumi, Jumat (9/10).
Menurut dia, berdasarkan pantauan di lapangan, penanganan kepada para pasien menimbulkan kerumunan. Sebab, pasien yang mengalami keracunan rata-rata berasal satu keluarga. Karena itu, dalam perawatannya mereka saling berdekatan.