Jumat 09 Oct 2020 14:58 WIB

Korban Keracunan Tasikmalaya akan Ditelusur Setelah Sembuh

Penanganan pasien korban keracunan massal menimbulkan kerumunan.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Ani Nursalikah
Korban Keracunan Tasikmalaya akan Ditelusur Setelah Sembuh. Puluhan orang dirawat di ruangan sekolah di dekat Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Kamis (8/10). Dilaporkan, ratusan orang mengalami gejala muntah dan diare diduga akibat keracunan.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Korban Keracunan Tasikmalaya akan Ditelusur Setelah Sembuh. Puluhan orang dirawat di ruangan sekolah di dekat Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Kamis (8/10). Dilaporkan, ratusan orang mengalami gejala muntah dan diare diduga akibat keracunan.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Banyaknya jumlah korban keracunan massal di Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, membuat perawatan kepada pasien menimbulkan kerumunan. Wakil Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf khawatir kerumunan itu berpotensi memunculkan klaster Covid-19 baru. 

Ia mengaku telah menginstruksikan petugas survailans dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya untuk melakukan penelusuran (tracing) kepada para pasien setelah mereka pulang ke rumah. Dengan begitu, dapat dipastikan tak terjadi penularan Covid-19 dalam kejadian keracunan massal.

Baca Juga

"Saya minta nanti mereka kalau sudah pulang di-tracing, agar tak jadi klaster di sini," kata dia saat mengunjungi para pasien di Puskesmas Mangkubumi, Jumat (9/10). 

Menurut dia, berdasarkan pantauan di lapangan, penanganan kepada para pasien menimbulkan kerumunan. Sebab, pasien yang mengalami keracunan rata-rata berasal satu keluarga. Karena itu, dalam perawatannya mereka saling berdekatan.