REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Belasan orang yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat melakukan aksi diam di Tugu Asmaul Husna, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jumat (9/10). Aksi itu dilakukan sebagai lanjutan protes masyarakat terhadap pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja.
Salah satu peserta aksi, Naza Fitri (31 tahun) mengatakan, aksi diam yang dilakukannya merupakan kekecewaan kepada pemerintah yang tetap mendukung UU Cipta Kerja. Padahal, banyak elemen masyarakat di berbagai daerah yang turun ke jalan untuk menolak UU yang baru disahkan pada Senin (5/10).
"Dari sekian banyak aksi kemari, pemerintah tetap berpendapat Omnibus Law tetap untuk kebaikan rakyat," kata dia, Jumat (9/10).
Melalui aksi diam itu, ia ingin mengingatkan kepada seluruh elemen masyarakat bahwa perjuangan belum selesai. "Kita aksi di sini agar teman-teman di seluruh Indonesia tetap berjuang, turun ke jalan. Jangan sampai aksi ini berhenti sebelum menang," kata dia.
Ia menambahkan, aksi akan terus dilakukan hingga pemerintah menerbitkan Perppu atau UU Cipta Kerja dibatalkan. Jika tidak, massa akan terus turun ke jalan.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, aksi diam itu berjalan kondusif. Massa yang berjumlah belasan itu hanya berdiri di sekitar tugu Asmaul Husna dan menyuarkaan penolakan mereka terhadap UU Cipta Kerja melalui tulisan-tulisan yang dibawanya