Jumat 09 Oct 2020 17:33 WIB

Kampanye Olahraga Tanpa Batas Tegaskan Kesetaraan

Olahraga tanpa batas adalah bentuk kepedulian terhadap penyandang disabilitas.

Rep: Fitriyanto/ Red: Agung Sasongko
Kampanye olahraga tanpa batas (Ilustrasi)
Foto: Antara/Maulana Surya
Kampanye olahraga tanpa batas (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemenpora merilis kampanye olahraga tanpa batas. Kampanye ini menegaskan gagasan bahwa olahraga bisa dilakukan siapa saja termasuk penyandang disabilitas.

Deputi III Bidang pembudayaan olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, mengatakan, kampanye olahraga tanpa batas adalah bentuk kepedulian terhadap penyandang disabilitas. Apalagi dalam dunia olahraga sudah lama ada kesetaraan baik itu dalam event, juga dalam bonus, dalam pembinaan didirikan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Disabilitas di Solo.

Baca Juga

"Dengan kampanye olahraga tanpa batas ini kita ingin memberikan edukasi lebih luas, bahwasanya kesetaraan dalam dunia Olahraga sudah nyata namun perlu ditingkatkan terus. Saat ini dalam era Covid-19, kita buat panduan untuk disabilitas agar tetap sehat dan bugar. Berbagai upaya untuk edukasi pentingnya olahraga bagi Disabilitas akan terus kita lakukan,"jelasnya di Jakarta, Jumat (9/10).

Staf Khusus Presiden, Angkie Yudistia mendukung kampanye #OlahragaTanpaBatas yang digaungkan oleh Kemenpora RI, karena kampanye ini dapat memberikan inspirasi kepada masyarakat agar jangan malas berolahraga demi menjaga kebugaran. 

"Selain itu, kampanye ini juga merupakan bentuk pengakuan dan perhatian Kemenpora terhadap penyandang disabilitas yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah, khususnya di bidang olahraga. Saya berharap kementerian lain juga dapat melakukan hal yang sama dalam menerjemahkan kebutuhan disabilitas pada aspek kehidupan lainnya," kata dia.

Menurut Angkie, dengan olahraga penyandang disabilitas juga mendapatkan manfaat psikologi yakni berupa kepercayaan diri. Mereka pasti lebih tinggi rasa kepercayaan diriny jika aktif berolahraga, apalagi kalau sampai mencetak prestasi.

"Secara Sosiologi juga bagus karena ada pengalaman baru, memerangi stigma. Olahraga membawa dampak positif, fisik, psikologi dan menjadi optimis,"kata  Angkie. 

Leani Ratri Oktilla Para Atlet Bulu Tangkis Indonesia yang kerap mencetak prestasi internasional mengungkapkan, kampanye ini mendukung tetap berolahraga termasuk dimasa pandemi. "Kita semua berjuang ditengah keterbatasan, tapi kita tetap latihan seperti biasa cuma dengan protokol Kesehatan." 

Sementara Fajar Trihadi, para atlet renang Indonesia menambahkan, olahraga tidak memandang status sosial ataupun fisik, bisa dilakukan oleh siapapun. Bagaimanapun keadaan kita pasti bisa, kuncinya kemauan ketekunan usaha dan doa." pungkasnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement