REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung menjadi salah satu tim yang dirugikan akibat penundaan kompetisi. Liga 1 2020 yang harusnya kembali digelar pada awal Oktober terpaksa diundur karena tidak turunnya izin dari pihak kepolisian.
Pelatih Persib, Robert Rene Alberts, mengakui tidak dapat memprediksi kapan kompetisi bisa kembali digulirkan. Ini mengingat situasi pandemi virus corona yang tidak kunjung membaik.
"Kami dengar sangat banyak klub terpengaruh (penundaan kompetisi), saya dengar juga liga basket dibatalkan. Jadi semua itu bukan sinyal positif untuk hasil (keputusan)," kata Robert dalam wawancara daring, Jumat (9/10).
Robert menyadari bahwa kesulitan ini bukan hanya terjadi di kompetisi sepak bola di Indonesia, tapi juga di luar negeri.
"Pada laga internasional saat ini, ada banyak pemain (terjangkit virus corona). Jadi itu adalah hal yang kami terima untuk saat ini, yang terpenting adalah disiplin dari setiap individu, setiap hari kami mengingatkan pemain untuk tetap sehat," kata Robert.
Robert tahu bahwa data yang terjangkit corona di dunia lebih banyak daripada data yang ada di atas kertas. Untuk itu sangat berbahaya jika di dunia olahraga ada kluster yang tentu bisa membahayakan pemain.
"Itu adalah kenyataannya. Tapi selama kami bisa bermain sepak bola, kami merasa senang dan kami beraktivitas hari demi hari sambil melihat apa yang akan terjadi nanti, soal kapan dimulainya lagi kompetisi," kata Robert menjelaskan.