MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (9/10) mengundang menteri luar negeri Azerbaijan dan Armenia ke Moskow untuk melakukan pembicaraan damai.
"Presiden Rusia mengeluarkan seruan untuk menghentikan pertempuran di Nagorno-Karabakh atas dasar kemanusiaan untuk menukar jenazah dan tahanan," kata Kremlin dalam sebuah pernyataan.
Kremlin mengatakan Putin mengadakan serangkaian pembicaraan telepon dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan. Menurut pernyataan itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov akan menengahi pembicaraan damai.
Hubungan antara dua negara pecahan republik Soviet itu tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh, juga dikenal sebagai Upper Karabakh, wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional.
Bentrokan perbatasan pecah pada 27 September, ketika pasukan Armenia menargetkan pemukiman sipil Azerbaijan dan posisi militer, yang menimbulkan banyak korban. Empat Dewan Keamanan PBB dan dua resolusi Majelis Umum PBB serta banyak organisasi internasional menuntut penarikan pasukan pendudukan dari wilayah tersebut.
OSCE Minsk Group - diketuai bersama oleh Prancis, Rusia dan AS - dibentuk pada 1992 untuk menemukan solusi damai bagi konflik tersebut, tetapi tidak berhasil.