Sabtu 10 Oct 2020 00:36 WIB

Optimisme Green Pramuka City di Tengah Pandemi Covid-19

Calon konsumen bisa mendapatkan apartemen full purnished dengan Rp 585 juta.

Apartemen Green Pramuka City
Foto: Istimewa
Apartemen Green Pramuka City

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wabah Covid-19 yang masih terus berlangsung menyebabkan beberapa sektor ekonomi termasuk properti menjadi ikut terdampak. Penurunan omset penjualan menjadi keluhan banyak pengembang properti saat ini.

Keadaan ini agak berbeda dengan proyek Apartemen Green Pramuka City. Saat ini telah terbangun 9 tower dari 17 tower apartemen yang direncanakan di atas lahan seluas 12,9 hektare di Jakarta Pusat.

Sonny Handoko selaku Marketing Manager Green Pramuka City mengatakan, sejak awal tahun 2020 hingga ditetapkannya Covid-19 menjadi pandemik global, Green Pramuka City tetap mencetak angka penjualan yang cukup stabil. Walaupun memang mengalami penurunan dalam sisi pencapaian target penjualan marketing.

Menurut Sonny, di masa pandemi Covid-19, bagi sebagian orang menjadi  moment yang sangat tepat untuk belanja property. "Pada masa ini akan banyak pengembang yang memberikan promo dan gimik-gimik menarik seperti potongan harga dan lainnya yang tentunya hal ini sangat menguntungkan pihak pembeli," kata Sonny dalam rilisnya, Jumat (9/10).

Sonny juga menyampaikan, saat ini merupakan kesempatan terbaik bagi calon konsumen untuk dapat memiliki apartemen Green Pramuka City.  Ia mengemukakan, pihaknya menghadirkan program rangkaian harga dan cara bayar yang sangat bagus bagi berbagai kalangan, baik investor maupun end user seperti pasangan muda atau generasi milenial, dalam program yang disebut "Best Deal!!".

Calon konsumen bisa mendapatkan Apartemen di atas Mall Type 2 Bedroom sudah termasuk Fully Compact Furnished Elegan dengan harga hanya 585 juta saja. Selain itu, untuk fasilitas pembiayaan melalui bank (KPA) DP hanya 5 persen, serta angsurannya 5 jutaan per bulannya.

Program ini berlaku mulai bulan Oktober 2020. Dengan demikian, rangkaian program yang kami berikan ini dapat memenuhi kebutuhan calon konsumen untuk memiliki hunian dengan beragam kemudahannya.

Ketika ditanya saran apa saja yang harus diperhatikan calon pembeli properti khususnya hunian vertikal dalam masa pandemi ini, Sonny berpendapat, saat ini, "you get what you pay", konsumen dapat langsung merasakan tinggal di properti yang dibelinya setelah melakukan pembayaran.

"Dengan demikian calon konsumen akan terhindar dari risiko-risiko yang biasa terjadi seperti keterlambatan dalam pembangunan, atau resiko yang lebih fatal adalah mangkraknya pembangunan. Selain itu calon konsumen harus memperhatikan benefit apa yang didapat ketika membeli suatu produk apartemen, jangan sampai mendapatkan benefit yang biasa–biasa saja.

Terakhir, lokasi yang strategis dan konsep apartemen modern yang menunjang kebutuhan hidup harus tetap diperhatikan. Karena hal inilah yang akan menjaga kestabilan nilai property tersebut.

Dalam menghadapi situasi seperti ini, Lusida Sinaga selaku Head of Communications Green Pramuka City mengatakan, kondisi saat ini seharusnya bisa dijadikan sebagai tantangan bagi pelaku industri properti. Jika dapat menemukan celah dan strategi pemasaran yang sesuai, tentu masih bisa bertahan dan dikenal oleh konsumen.

"Dalam kondisi pendemi yang tidak menentu seperti sekarang ini, selain karena developer membuat terobosan pada bisnis properti, kenaikan minat investasi properti ini juga bisa terjadi karena sentimen positif setelah pengembangan vaksin virus Corona," kata Lusida.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement