Jumat 09 Oct 2020 20:10 WIB

Macron 'Serang' Islam, Kedok Kegagalan dan Ambisi Politik?

Serangan Emmanuel Macron ke Islam dinilai sarat muatan politik.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Serangan Presiden Prancis Emmanuel Macron.  ke Islam dinilai sarat muatan politik.
Foto: EPA-EFE/LUDOVIC MARIN
Serangan Presiden Prancis Emmanuel Macron. ke Islam dinilai sarat muatan politik.

REPUBLIKA.CO.ID, PRANCIS— Setelah memimpin selama tiga tahun, Presiden Prancis Emmanuel Macron, mulai mempersiapkan amunisi untuk menghadapi Pemilu Presiden Prancis selanjutnya dengan cara 'menyelamatkan' Prancis dari apa yang disebutnya sebagai separatisme dan menargetkan umat Muslim di Prancis. 

Dalam pidatonya, Jumat (2/10) pekan lalu, Macron mengungkapkan triknya untuk memobilisasi kubu sayap kanan agar bersama-sama 'mengendalikan' Islam di Prancis. Dia juga menyebut Islam sebagai sebuah agama yang sedang dalam krisis di seluruh dunia saat ini.

Baca Juga

"Sekalipun kita harus menerima pernyataan yang sama sekali tidak berdasar ini, keyakinan Macron untuk dapat memecahkan masalah yang 'mengganggu' dari sebuah agama yang dianut lebih dari 1,5 miliar orang di seluruh dunia ini, sebenarnya cukup mencengangkan," tulis Malia Bouattia, seorang aktivis sekaligus Presenter TV Muslim Inggris, Women Like Us, yang dikutip di Middle East Eye, Jumat (9/10).

"Mungkin dia (Macron) memanfaatkan persona yang dia pernah tunjukkan selama kampanye pemilihan presiden pertamanya pada 2017, sehingga Macron dapat kembali memancarkan kepercayaan diri dan menunjukkan kepada orang-orang bahwa dia memiliki kendali yang kuat," sambung Bouattia.