Sabtu 10 Oct 2020 00:35 WIB

Fakta dan Panduan Penggunaan Oksimeter di Rumah

Sejak pandemi Covid, banyak orang terpikir untuk memiliki oksimeter denyut di rumah.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Dokter menggunakan pulse oxymeter untuk memeriksa saturasi oksigen pasien Covid-19  di Wuhan, Provinsi Hubei, China, 13 Februari 2020. Pulse oxymeter boleh saja dimiliki andaikan ada anggota keluarga yang bergejala Covid-19 ringan dan melakukan isolasi mandiri.
Foto: EPA
Dokter menggunakan pulse oxymeter untuk memeriksa saturasi oksigen pasien Covid-19 di Wuhan, Provinsi Hubei, China, 13 Februari 2020. Pulse oxymeter boleh saja dimiliki andaikan ada anggota keluarga yang bergejala Covid-19 ringan dan melakukan isolasi mandiri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi virus corona jenis baru (Covid-19) telah membuat semua orang telah memahami dan menyadari pentingnya pola makan yang sehat. Olahraga, makanan, hingga keseimbangan saat bekerja, dan berbagai faktor lain yang berkontribusi terhadap kondisi secara keseluruhan menjadi hal-hal yang diperhatikan.

Anjuran untuk tetap berada di rumah guna mengekang penyebaran virus sejak awal tahun ini telah membuat banyak orang menjadi lebih mandiri. Mengatur pekerjaan rumah tanpa bantuan hingga memeriksa kadar gula dan tekanan darah di rumah dengan bantuan monitor portabel menjadi pertanda orang telah beradaptasi dengan normal baru dengan berbagai cara.

Baca Juga

Pada saat yang sama, orang yang sudah memiliki kondisi kesehatan sangat khawatir tertular virus. Mereka juga cemas bagaimana hal itu dapat memengaruhi kesehatannya.

Komplikasi seperti masalah jantung, sesak napas, dan kadar oksigen rendah telah dilaporkan pada sejumlah pasien Covid-19. Hal itu membuat orang berpikir bahwa mereka juga harus memilih oksimeter untuk memeriksa kadar oksigen mereka di rumah.

Dilansir Times Now News, oksimeter denyut atau dikenal sebagai pulse oxymeter adalah perangkat non-invasif yang membantu memperkirakan jumlah oksigen dalam darah. Alatnya mengirimkan cahaya inframerah ke kapiler di jari tangan, kaki, atau daun telinga pengguna, kemudian mengukur seberapa banyak cahaya yang dipantulkan dari gas.

Pembacaan menunjukkan persentase saturasi oksigen dalam darah, yang dikenal sebagai level SpO2. Oksimeter denyut memiliki kemungkinan error hingga dua persen, yang berarti bahwa kadar oksigen dalam darah bisa dua persen di atas atau di bawah pembacaan yang ditunjukkan oleh oksimeter.

Perangkat oksimeter denyut cukup mudah digunakan. Sebagian besar dokter pun mengandalkannya, terlepas dari fakta bahwa pembacaan disertai potensi kesalahan dua persen itu.

Dapatkah faktor eksternal memengaruhi pembacaan oksimeter? Jawabannya adalah iya untuk beberapa di antaranya.

Pembacaan oksimeter denyut dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti cat kuku berwarna gelap pada kuku jari tangan atau kaki serta kondisi cuaca yang sangat dingin. Dokter dapat menghilangkan cat kuku sebelum menggunakan mesin dan hal yang sama dianjurkan saat pemeriksaan mandiri.

Haruskah menggunakan oksimeter untuk pemeriksaan di rumah? Itu tergantung pada kondisi kesehatan Anda saat ini dan seberapa banyak akses yang dimiliki ke klinik dan ahli medis selama pandemi.

Jika direkomendasikan oleh dokter, Anda bisa mendapatkan oksimeter di rumah dan melakukan pemeriksaan sendiri. Bicaralah dengan dokter tentang bagaimana menafsirkan hasilnya.

Seberapa sering harus memeriksa saturasi oksigen? Berdasarkan kesehatan Anda, dokter akan memberi tahu seberapa sering itu diperlukan.

Prosesnya tidak menimbulkan rasa sakit dan pembacaan dapat direkam mulai dari dua kali sehari hingga setiap jam berdasarkan kondisi kesehatan. Berikut panduan untuk kadar oksigen normal.

Normal: Pembacaan normal pada pulse oxymeter adalah antara 95 hingga 100 persen.

Di bawah normal: Pembacaan di bawah 95 persen dianggap di bawah normal. Anda harus menghubungi dokter Anda jika pembacaannya terus-menerus rendah.

Di atas normal: Jika pernapasan Anda tanpa bantuan, hampir tidak mungkin kadar oksigen Anda lebih dari normal.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement