REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus melalui Sales Area Retail Kediri, Jatim meluncurkan program Pertamina Delivery Service (PDS) yang bertempat di SPBU 54.631.01 Caruban, yakni layanan pengantaran BBM dan elpiji hingga di depan rumah.
Sales Area Manager Retail Kediri, Valino dalam peluncuran itu, Jumat (9/10), mengatakan layanan tersebut merupakan sebuah inovasi terbaru dimana konsumen akan diberikan kemudahan mendapatkan BBM dan elpiji tanpa perlu repot untuk keluar rumah.
Dalam layanan PDS itu, kata dia, konsumen hanya perlu menghubungi Contact Center Pertamina melalui telepon ke 135 maupun layanan whatsapp di nomor 0811-135-0-135, kemudian nantinya BBM dan elpiji yang dipesan akan langsung diantarkan petugas pengantar.
"Adapun jenis BBM yang dapat digunakan pada layanan ini adalah Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex serta Bright Gas 5.5 Kg untuk produk elpiji," kata Valino dalam keterangan persnya yang diterima di Surabaya.
Ia mengatakan, layanan PDS tetap mengedepankan keselamatan dan protokol kesehatan, hal ini sesuai dengan komitmen Pertamina untuk mengedepankan aspek HSSE (Health, Safety, Security, Environment), sehingga petugas pengantar PDS dilengkapi dengan peralatan keamanan dan pemakaian masker dalam mengirimkan BBM dan elpiji kepada konsumen.
"Kendaraan bermotor yang kami gunakan pun sudah diuji kelayakan untuk jalan dan dilengkapi dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 1 Kg untuk keamanan saat mengirimkan BBM dan elpiji kepada konsumen," kata Valino, menjelaskan.
Adapun harga BBM yang dijual sama dengan harga di SPBU dengan tambahan biaya antar Rp20.000 per pemesanan, dan minimum order BBM 10 Liter dengan maksimal 30 Liter, sesuai dengan kapasitas motor pengantar BBM.
"Kami harap dengan adanya layanan PDS ini dapat memberikan manfaat dan kemudahan bagi konsumen untuk mendapatkan BBM dan elpiji di sekitar, sesuai dengan komitmen Pertamina untuk dapat memenuhi aspek Availability dan Accessibility dalam menjalankan operasi bisnisnya," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika