Jumat 09 Oct 2020 21:28 WIB

Pertanyaan Rasulullah SAW untuk yang Ingin Berzina 

Rasulullah SAW memberikan pertanyaan bagi yang hendak berzina.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Rasulullah SAW memberikan pertanyaan bagi yang hendak berzina. Ilustrasi Rasulullah
Foto: shutterstock
Rasulullah SAW memberikan pertanyaan bagi yang hendak berzina. Ilustrasi Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Zina merupakan salah satu dosa besar yang dilarang dalam Islam. Islam pun bahkan menutup pintu perbuatan menuju zina itu sendiri. 

Rasulullah SAW pun memberikan renungan yang sangat mendalam bagi siapapun yang tergoda berbuat zina. Hal ini sebagaimana kisah pemuda yang begitu tergila-gila dengan perempuan. 

Baca Juga

Bahkan ia berkeinginan untuk berbuat zina dengan perempuan-perempuan yang disukainya. Tetapi kemudian pemuda itu bertobat bahkan menjadi syuhada setelah mendengar jawaban-jawaban logis Rasulullah atas keinginannya untuk berzina. Pemuda itu bernama Julaibib. 

عن أبي أمامة ـ رضي الله عنه ـ قال: إن فتى شابا أتى النبيَّ ـ صلى الله عليه وسلم ـ فقال: يا رسول الله، ائذن لي بالزنا!، فأقبل القوم عليه فزجروه، وقالوا: مه مه، فقال: ادنه، فدنا منه قريبا، قال: فجلس، قال: أتحبه لأمك؟، قال: لا واللَّه، جعلني اللَّه فداك، قال: ولا الناس يحبونه لأمهاتهم، قال: أفتحبه لابنتك؟، قال: لا واللَّه، يا رسول اللَّه جعلني اللَّه فداك، قال: ولا الناس يحبونه لبناتهم، قال: أفتحبه لأختك؟ قال: لا واللَّه، جعلني اللَّه فداك، قال: ولا الناس يحبونه لأخواتهم، قال: أفتحبه لعمتك؟ قال: لا واللَّه، جعلني اللَّه فداك، قال: ولا الناس يحبونه لعماتهم، قال أفتحبه لخالتك؟ قال: لا واللَّه جعلني اللَّه فداك، قال: ولا الناس يحبونه لخالاتهم قال: فوضع يده عليه وقال: اللَّهمّ اغفر ذنبه وطهر قلبه، وحَصِّنْ فرْجَه، فلم يكن بعد ذلك الفتى يلتفت إلى شيء 

Dalam riwayat Abu Umamah sebagaimana dinukilkan Imam Ahmad disebutkan, Ia datang kepada Rasulullah dan memohon agar mengizinkannya berzina. Di sinilah yang menarik ketika Rasulullah merespons apa yang disampaikan Julaibib. Rasulullah memberikan pemahaman yang logis dan mudah dipahami sehingga dapat diterima Julaibib bahwa zina adalah perbuatan yang sangat hina.  

Ketika Julaibib mengutarakan keinginannya untuk berzina, Rasulullah justru berbalik bertanya: "Apa kau senang jika yang berzina itu ibumu?" 

Julaibib pun menjawab bahwa dirinya tidak mau jika yang berzina itu adalah ibunya atau orang lain berbuat zina pada ibunya. Rasulullah pun menjelaskan bahwa begitu juga dengan semua orang yang tidak rela bila ibu mereka bezina dengan orang lain.   

Rasulullah kembali bertanya pada Julaibib apakah senang bila yang berzina itu adalah putrinya sendiri. Kembali, Julaibib menjawab bahwa dirinya tak rela bila yang bezina adalah putrinya atau orang lain berzina dengan putrinya. Rasulullah pun menerangkan bahwa semua orang pun tidak ada yang suka bila putrinya berzina atau ada orang yang berzina dengan anak-anaknya. 

Beberapa pertanyaan serupa dilontarkan kepada Julaibib. Apakah Julaibib senang bila yang berzina itu saudaranya, bibinya? Julaibib pun menjawab bahwa dirinya tak rela bila saudaranya, bibinya berzina.  

Hingga kemudian Rasulullah meletakan tangannya di tubuh Julaibib. Rasulullah kemudian mendoakan Julaibib agar Allah mengampuni dosanya, mensucikan hatinya, dan menjaga kemaluannya. Sejak saat itu Julaibib tidak pernah lagi melirik perempuan.   

"Dengan dialog logis seperti ini, Rasulullah berhasil membuat si pemuda merasa nyaman terhadap Rasulullah yang kemudian membimbingnya ke arah kebenaran," dikutip dalam buku Cahaya Abadi Muhammad SAW Kebanggaan Umat Manusia karya Muhammad Fethullah Gulen. 

Namun setelah peristiwa itu tak ada seorang pun yang mau menikahkan putrinya kepada Julaibib. Sebab orang-orang telah mengetahui perilaku bejat Julaibib sebelum masuk Islam. Tetapi Rasulullah kemudian menikahkan Julaibib dengan seorang wanita. Tidak lama setelah pernikahannya, Julaibib pun ikut bersama rombongan pasukan Muslim ke medan perang. 

فبينما رسول الله صلى الله عليه وسلم في مغزى له قال: "هل تفقدون من أحد"؟. قالوا: نفقد فلانا ونفقد فلانا قال: "لكني أفقد جليبيبا". فاطلبوه, فنظروا فوجدوه إلى جنب سبعة قد قتلهم ثم قتلوه فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "هذا مني وأنا منه قتل سبعة ثم قتلوه"

Setelah perang usai, Rasulullah bertanya beberapa kali kepada para sahabat: "Apakah kalian kehilangan seseorang?" Para sahabat pun menjawab satu per satu bahwa mereka kehilangan kerabatnya yang gugur di medan perang. Hingga setelah semua para sahabat menyebutkan nama-nama orang yang gugur di medan perang, Rasulullah pun mengatakan: "Tapi aku masih kehilangan Julaibib, lekaslah kalian cari dia."

Para sahabat pun mencari Julibib di antara para prajurit yang gugur syahid. Tak lama kemudian, mereka berhasil menemukan jasad Julaibib tergeletak di tengah tujuh mayat prajurit musuh. Rupanya, Julaibib berhasil membunuh ketujuh prajurit kafir sebelum dirinya sendiri terbunuh dan gugur sebagai syahid.  

Rasulullah lalu menghampiri jasad Julaibib dan bersabda: "Dia telah membunuh tujuh orang ini, lalu musuh membunuhnya. Dia dariku dan aku darinya. Dia dariku dan aku darinya." 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement