REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG, BOGOR -- Penjualan bibit tanaman di Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengalami lonjakan di tengah pandemi Covid-19.
Anggota Kelompok Tani Tunas Hijau Sukahati Cibinong Kabupaten Bogor, Ruslan, Jumat (9/10) menyebutkan bahwa penjualan tanaman di tempatnya meningkat dua kali lipat jika dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi.
"Bahkan untuk penjualan alat-alat pertanian seperti pot, media tanam, polybag, pestisida, benih, dan lain-lain peningkatannya bisa mencapai 300 persen," jelas Ruslan saat ditemui di lapaknya yang berlokasi di Cibinong, Bogor.
Ruslan menyebutkan, kini melalui usaha penjualan tanaman miliknya bernama Lapak Bibit bisa menjual 500 sampai 1.500 pohon per bulan, dengan nilai omzet antara Rp60 juta sampai Rp 120 juta per bulan.
Menurutnya, peningkatan paling signifikan terjadi pada penjualan tanaman secara daring. Pasalnya, selain memasarkan tanaman di lapak, ia juga memasarkannya secara daring melalui website pribadinya lapakbibit.com, tempat jual beli online, dan berbagai sosial media seperti facebook, dan instagram.
"Alhamdulillah usaha penjualan pembibitan melalui online ini direspon dengan baik. Karena saat ini orang itu sebagian besar beraktivitas di rumah," kata Ruslan.
Ia mengatakan, tanaman yang dipanen oleh Kelompok Tani Tunas Hijau Sukahati berbagai jenis, mulai dari tanaman tanaman buah hingga tanaman hias. Pasalnya, Sukahati sudah terkenal sebagai pusat tanaman buah, khususnya alpukat.
"Usaha pembibitan tanaman jadi ciri khas dari Kelurahan Sukahati. Awal tahun 2018 diresmikan Sukahati sebagai kampung pembibitan alpukat, tapi usahanya sudah ada puluhan tahun," tuturnya.