REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengakui adanya peningkatan cukup signifikan pada warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada Jumat, yakni bertambah 39 orang.
"Peningkatan signifikan kasus positif itu diperoleh dari kontrak erat hasil penelusuran, kasus pendatang, serta kasus mandiri yang melapor," kata Sri Nowo Retno, di Balai Kota Bogor, Jumat (9/10).
Menurut Retno, panggilan Sri Nowo Retno, dari kontak erat hasil penelusuran dilakukan tes usap (swab) dan yang hasilnya positif dicatat dalam data harian penanganan Covid-19.
Retno menjelaskan peningkatan kasus positif di Kota Bogor terutama pada kluster keluarga, pada hari ini mencapai 25 orang. "Kluster keluarga itu jika didalami lagi, beririsan dengan kluster perkantoran dan kluster luar kota," katanya.
Guna menekan penularan Covid-19 pada kluster keluarga dan kluster perkantoran, Pemerintah Kota Bogor telah menerbitkan Surat Edaran Wali Kota Bogor yang isinya mengatur bahwa pegawai yang bekerja di perkantoran maksimal 50 persen.
"Kami juga terus mengingatkan agar seluruh warga Kota Bogor menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin," katanya.
Berdasarkan data harian penanganan Covid-19 di Kota Bogor, dengan adanya tambahan 39 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada hari ini, seluruhnya menjadi 1.511 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.015 kasus positif telah dinyatakan sembuh, 55 kasus positif meninggal dunia, serta 441 kasus masih sakit.
Menurut Retno, kasus positif dengan gejala sedang hingga berat dirawat di rumah sakit, sedangkan kasus positif dengan gejala ringan maupun tanpa gejala (OTG) di rawat di tempat isolasi khusus serta menjalani isolasi mandiri. Pada tempat perawatan isolasi khusus di Gedung PPSDM BNN di Lido, menurut dia, saat ini ada sebanyak 33 pasien OTG dan gejala ringan.