Sabtu 10 Oct 2020 00:00 WIB

Wapres Minta Pengusaha Nahdliyin Tembus Pasar Digital

Wapres menilai potensi pengusaha Nahdliyin sangat besar

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Wakil Presiden RI, Maruf Amin menilai potensi pengusaha Nahdliyin sangat besar
Foto: Setwapres
Wakil Presiden RI, Maruf Amin menilai potensi pengusaha Nahdliyin sangat besar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) memperingati Hari Ulangnya Tahun (Harlah) ke-9 secara virtual, Jumat (9/10). 

Dalam kesempatan ini, HPN meluncurkan Asosiasi Indonesia Halal Startup Angel Investor (IHSAN) untuk mengejar ketertinggalan industry halal Indonesia di tingkat global.

Baca Juga

Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin, mengapresiasi para pengusahanahdliyin yang telah membentuk Asosiasi IHSAN. Dia pun mendorong para pengusaha Nahdliyin untuk terus melakukan digitalisasi.“Bagi para pelaku usaha nahdliyin yang tegabung dalam HPN, pemerintah mendorong untuk melakukan digitalasisi dengan mengoptimalkan potensi teknologi digital yang semakin dominan sebagai next indutry standar,” ujar Kiai

Ma’ruf saat menjadi keynote speaker dalam Harlah HPN ke-9, Jumat (9/10). Kiai Ma’ruf menjelaskan, sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia masih harus mengejar beberapa negara seperti Malaysia yang telah lebih dulu secara serius menggarap industri halal. 

Karena itu, menurut dia, IHSAN harus mampu mendigitalisasi penerjemahan program-program kepada masyarakat. "Saya dengar HPN mulai serius menggarap start up business yang sedang In di kalangan millenialpreneur melalui IHSAN, yang bersama-sama dengan pengusaha muslim di AS, yang akan dapat menggalang  investasi pengusaha muslim dari seluruh dunia,” ucap Mustasyar PBNU ini.

Menurut Kiai Ma’ruf, Arus baru ekonomi Indonesia yang berbasis digital dan berorientasi kerakyatan akan menjadi model baru bagi IHSAN untuk menjadi bagian dari program yang berkelanjutan. “Ini adalah langkah nyata yang membanggakan dan butuh istiqamah untuk diperjuangkan,\" katanya.    

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi IHSAN, Ahsanol Haq, menjelaskan IHSAN dibentuk oleh HPN dengan dibantu pengusaha Muslim asal Amerika Serikat sekaligus pendiri Halal Angels Network, Tausif Malik.

Menurut Ahsanol, format pemerintah dalam Arus Baru Ekonomi Indonesia harus di sokong oleh kaki kaki yang menapak ke titik terbawah taraf perekonomian masyarakat dengan bergerak cepat dan tepat, serta menyentuh ke semua pelaku ekonomi secara pararel dan berkesinambungan. “Kaki kaki dari format ini tidak boleh goyah karena adanya kebocoran di level teknis, dengan implimentasi yang harus tepat sasaran, dan terukur di setiap lini kegiatan masyarakat,” jelasnya.  

Di era sekarang, lanjutnya, kaki kaki itu akan semakin efektif dengan digitalisasi. Karena itu, menurut Ahsanol, IHSAN akan menjadi bagian dari sebuah gerakan bersama untuk membangun Arus Baru Ekonomi Indonesia. “IHSAN di bawah naungan HPN akan menjadi bagian dari sebuah gerakan bersama kaki kaki format Arus Baru Ekonomi Indonesia ini, mencipta dan menumbuhkembangkan ekonomi inovatif dengan digitalisasi, dan kesalehan sosial,” kata Ahsanol.

Ketua Umum DPP HPN, Abdul Kholiq, menambahkan HPN kedepannya akan menangkap perubahan sektor usaha, dengan masuk ke konsep infrastruktur langit, masuk ke industri digital sebagai pola baru dalam berusaha. “Kita akan menjadikan Asosiasi IHSAN sebagai salah satu cara baru HPN meningkatkan kemampuan anggota dan menangkap potensi usaha awalan di lingkungan Nahdliyin,” ucapnya.

Sebagai Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj  bersyukur atas terselenggaranya Harlah HPN ke-9 untuk bangkit dan membangun kekuatan strategis di kalangan pengusaha Nahdliyin. Ia pun berpesan kepada para pengusaha Nahdliyin untuk terus maju dan tidak putus asa, baik pengusaha kelas menengah maupun kecil. “Upaya ini tidak boleh putus asa, tidak boleh minder, apapun ringtangannya kita harus maju,” tegas Kiai Said saat memberikan sambuatan dalam acara tersebut.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement